Psikiater : Pemerintah Harus Segera Lindungi Generasi Muda

oleh
oleh

Psikiater dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Dadang Hawari, mengatakan pemerintah harus segera mencarikan cara untuk melindungi generasi muda yang terancam mengalami degradasi moral sebagai dampak pergaulan bebas dan obat-obatan terlarang. <p style="text-align: justify;">Dalam seminar sehari dengan tema "Kesehatan Dalam Persepektif AlQuran" yang diselenggarakan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Kalimantan, di Banjarmasin, Minggu, Dadang mengatakan, perlindungan pemerintah terhadap generasi mudah sangat kurang.<br /><br />"Generasi muda yang terlibat narkoba yang seharusnya mendapatkan perlindungan dan pembinaan justru ditangkap dan dipenjarakan, yang dikhawatirkan justru bakal menjerumuskan mereka ke lubang kehancuran yang makin dalam," katanya.<br /><br />Menurut Dadang, sudah waktunya pemerintah segera mengembalikan dan memperkuat generasi muda melalui penguatan pendidikan aqidah dan akhlak yang berdasarkan Alquran, bukan dengan program-program yang membuat generasi muda semakin leluasa untuk melakukan hal-hal negatif.<br /><br />Dadang mencontohkan, program kampanye kondom yang dijual secara bebas, terbukti telah menjerumuskan generasi muda untuk melakukan pergaulan bebas, kasus HIV AIDS juga semakin tinggi.<br /><br />Di hadapan ratusan mahasiswa Uniska dan para Dosen, Hawari mengatakan, bahwa program kampanye kondom justru meningkatkan kasus pemerkosaan, kehamilan di luar nikah, aborsi, bayi dibuang di tempat sampah, dan lainnya.<br /><br />"Tidak ada program yang paling ampuh kecuali menjadikan generasi muda muslim Indonesia menjadi generasi muda yang Qurani dalam seluruh persepektif sosial dan pendidikan, untuk menyelamatkan bangsa dari kehancuran," katanya.<br /><br />Alquran, tambah Dadang, adalah "textbook" ilmu kedokteran jiwa dan kesehatan jiwa yang terlengkap dan tersempurna di dunia, dan ilmu pengetahuan adalah upaya manusia untuk mencari kebenaran sementara Alquran diturunkan sudah ada kebenaran di dalamnya.<br /><br />Pernyataan sama disampaikan Dosen IAIN Jakarta Dr Mohammad Abdul Kholiq yang menggambarkan realita yang terjadi di masyarakat dengan mengutip data dari berbagai media massa ibu kota.<br /><br />Menurut dia, dari data yang diambil di beberapa sumber disebutkan, sebanyak 8 ribu siswa SD di Indonesia adalah korban narkoba.<br /><br />Melihat kenyataan tersebut, tambah dia, harus menjadi keprihatinan dan perhatian seluruh komponen masyarakat dan pemerintah.<br /><br />"Solusinya adalah mengembalikan aqidah generasi muda sebagaimana ajaran Alquran yang sebagian besar kini hanya dijadikan simbol atau jimat saja," katanya.<br /><br />Menurut dia, apapun persoalan yang dihadapi ada dalam Alquran, bahkan persoalan kecil seperti sandal juga ada dalam Alquran. <strong>(phs/Ant)</strong></p>