Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, menghabiskan sekitar Rp3 miliar hingga Rp4 miliar untuk pembebasan lahan pelebaran Jalan Komodor Yos Sudarso, M Yamin dan jalan protokol lainnya di kota itu. <p style="text-align: justify;">"Yang paling besar pembebasan lahan untuk pelebaran Jalan Komodor Yos Sudarso sekitar Rp2 miliar, kemudian disusul Jalan M Yamin hampir Rp2 miliar," kata Kepala Dinas PU Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Sabtu.<br /><br />Ia menjelaskan, tingginya biaya pembebasan lahan di Jalan Komodor Yos Sudarso guna mengganti rugi bangunan yang terpaksa dibongkar karena masuk badan jalan yang akan dilebarkan.<br /><br />"Meski pun bangunan yang dipindahkan atau dibongkar tidak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) tetapi tetap diberikan ganti rugi atas dasar kemanusiaan," kata Edi.<br /><br />Kepala Dinas PU Kota Pontianak berharap, masyarakat dalam mendirikan bangunan hendaknya tidak sampai pinggir jalan sehingga ketika jalan itu akan dilebarkan tidak harus membongkar bangunan tersebut.<br /><br />"Kenyataan di lapangan kini masyarakat berlomba-lomba membangun hingga di pinggir jalan sehingga menghambat saat akan dilakukan pelebaran jalan," kata Edi.<br /><br />Sebelumnya, Wali Kota Pontianak Sutarmidji meminta masyarakat kota itu mendukung program pembangunan dan pelebaran sejumlah jalan-jalan protokol di kota itu agar berjalan lancar.<br /><br />"Masih banyak masyarakat kita yang belum sadar dan terkesan tidak mendukung setiap program pembangunan dan pelebaran jalan yang kini sedang gencar dilakukan," katanya.<br /><br />Padahal menurut dia, hasil pembangunan jalan itu untuk kelancaran transportasi semua pihak dan bukan untuk kepentingan pemerintah.<br /><br />"Malah ada salah satu warga di Jalan Komodor Yos Sudarso yang bersikeras tidak mau satu sentimeter pun lahannya masuk dalam pelebaran jalan sehingga kami lakukan tindakan sedikit keras," ujarnya.<br /><br />Ia mengimbau, masyarakat agar menaati aturan terkait apabila melakukan pembangunan rumah atau lainnya dengan menyisakan lahan untuk fasilitas ummum sehingga ketika akan dilakukan pelebaran jalan tidak sampai ada pembongkaran atas bangunan tersebut.<br /><br />"Kalau sekarang masyarakat malah sebaliknya, mereka berlomba-lomba bangun rumah hingga sampai di badan jalan sehingga untuk parkir kendaraannya saja sudah masuk di badan jalan," kata Wali Kota Pontianak.<br /><br />Dalam kesempatan itu, Sutarmidji menyampaikan ucapan terima-kasihnya atas dukungan masyarakat yang telah mendukung pelebaran jalan, seperti di Jalan Komodor Yos Sudarso, M Yamin, Martadinata, Suwignyo dan lain-lainnya.<br /><br />Pemkot Pontianak melalui Dinas Pekerjaan Umum setempat mengalokasikan sekitar Rp40 miliar hingga Rp50 miliar khusus untuk pelebaran dan peningkatan jalan menggunakan pondasi beton sebagai antisipasi jalan-jalan tersebut sering terendam air pada musim air pasang sungai.<br /><br />Data Dinas PU Kota Pontianak, sekitar 141,6 kilometer atau 40 persen dari 354 kilometer panjang jalan di kota itu mengalami rusak berat hingga ringan akibat terendam luapan air Sungai Kapuas.<br /><br />Hingga kini pembangunan jalan pondasi beton di Kota Pontianak baru mencapai 10 persen dari target semuanya 40 persen jalan menggunakan pondasi beton dari panjang jalan di kota itu. <strong>(phs/Ant)</strong></p>