Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mengatakan kesulitan untuk menyingkirkan alat berat dan alat pembangunan jalan lainnya selama arus mudik dan arus balik Lebaran 1432 Hijriyah. <p style="text-align: justify;">Kepala Dinas PU Kalsel, Arsyadi di Banjarmasin, Minggu mengatakan hal tersebut guna menjawab keinginan peserta rapat koordinasi yang berharap mulai H-7 Lebaran 1432 Hijriyah seluruh peralatan pembangunan jalan di Kalsel sudah dialihkan ke lokasi lain.<br /><br />Keinginan tersebut untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti mengganggu kenyamanan pengguna lalu lintas arus mudik lebaran maupun terjadinya kecelakaan akibat keberadaan alat-alat tersebut.<br /><br />Menurut Arsyadi, pihaknya tidak mungkin menghentikan proyek pembangunan jalan pada H-10 lebaran atau menyingkirkan peralatan tersebut karena perbaikan harus dilakukan sewaktu-waktu bahkan pada saat Lebaran.<br /><br />"Kalau terjadi kerusakan jalan yang di luar dugaan, kita tidak mungkin mendatangkan alat berat secara cepat," katanya.<br /><br />Dengan demikian, tambah dia, alat-alat pembangunan jalan tersebut cukup disingkirkan di pinggir jalan, sehingga tidak bakal mengganggu arus mudik maupun arus balik.<br /><br />Selain itu, tambah dia, ruas jalan yang sedang dalam proses pembangunan juga akan diberikan tanda peringatan, sehingga pengguna jalan lebih waspada.<br /><br />Menyambut Lebaran 1432 Hijriyah, kata Arsyadi, pihaknya mulai melakukan perbaikan pada ruas jalan yang mengalami kerusakan.<br /><br />"Kita utamakan penambalan pada jalan-jalan yang berlubang, yang hampir di seluruh ruas jalan Trans Kalimantan," katanya.<br /><br />Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Perhubungan mengimbau agar seluruh proyek pembangunan dan pelebaran jalan di Kalimantan Selatan dihentikan maksimal pada H-10 hingga H+7 Lebaran 1432 Hijriyah.<br /><br />Hal tersebut disampaikan Kepala Sub Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Pemprov Kalsel Ramonsyah usai memimpin rapat koordinasi persiapan angkutan lebaran bersama dinas dan instansi terkait.<br /><br />Menurut dia, penghentian proyek pembangunan jalan tersebut dimaksudkan untuk membantu kelancaran arus lalu lintas angkutan umum maupun angkutan pribadi yang akan mudik Lebaran ke masing-masing daerah.<br /><br />"Peningkatan arus lalu lintas darat untuk mudik, baik itu angkutan umum, pribadi maupun sepeda motor diprediksi dimulai pada H-10, sehingga pada saat itu seluruh proyek harus sudah dihentikan," katanya.<br /><br />Kontraktor, tambah dia, sudah harus menyingkirkan seluruh peralatan mulai angkutan berat dan lainnya dari lokasi pembangunan jalan.<br /><br />Selain itu, tambah dia, bagi pengerjaan proyek yang belum selesai dan membahayakan bagi pengguna jalan, kontraktor diwajibkan untuk memberi tanda atau rambu-rambu peringatan bahwa di lokasi tersebut sedang dalam proses perbaikan.<br /><br />"Bila tidak ada rambu-rambu dan terjadi kecelakaan di lokasi proyek dimaksud, maka korban berhak untuk menuntut ganti rugi kepada kontraktor pelaksana," katanya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>