Puluhan Siswa TK Bersihkan Sungai Karang Mumus

oleh
oleh

Sebanyak 72 siswa Taman Kanak-Kanak Islam Al-Falah Kota Samarinda, Kalimantan Timur, diajak oleh bunda mereka ke tepian Sungai Karang Mumus untuk membersihkan dan memungut sampah yang berserakan di kawasan tersebut. <p style="text-align: justify;">"Banyak maksud dan tujuan yang ingin kami capai, sehingga akhirnya kami sepakat mengajak anak-anak memungut sampah di tepi Sungai Karang Mumus (SKM)," ujar Kepala TK Islam Al-Falah Samarinda Salbiah Hadjizah, ditemui di sela kesibukannya memandu para siswa memungut sampah di SKM Samarinda, Sabtu.<br /><br />Beberapa maksud yang ingin dicapai itu, antara lain mendidik para siswa agar tidak membuang sampah ke sungai karena dengan memungut sampah, diharapkan anak-anak tidak membuang sampah sembarangan, tetapi pada tempat yang disiapkan.<br /><br />Menurut ia, kebiasaan hidup bersih dan sehat harus ditanamkan sejak usia dini, sehingga ketika mereka dewasa tidak perlu diingatkan tentang bagaimana menjaga lingkungan karena sejak kecil sudah diajarkan dan mempraktikkan cara hidup sehat.<br /><br />Maksud kedua adalah sindiran kepada warga yang masih suka membuang sampah ke sungai, sehingga kebiasaan buruk tersebut dapat dihentikan, tidak menjadikan SKM sebagai "tong sampah" agar sungai itu bisa bersih kembali seperti belasan tahun sebelumnya.<br /><br />"Kebersihan adalah sebagian dari iman, maka kami mengajak anak-anak membiasakan hidup bersih, membuang sampah pada tempatnya, tidak membuang sampah ke parit, sungai maupun di tempat yang bisa menyebabkan hilangnya kebersihan dan keindahan," katanya.<br /><br />Sebelum anak-anak memungut sampah di tepi SKM, terlebih dulu mereka kompak membacakan syair yang sebelumnya ditulis oleh Bunda TK Islam Al-Falah, Sri Mailida.<br /><br />Inilah syairnya, Sungai Karang Mumus, wujudnya berkelok-kelok, jagalah keberadaanku, janganlah aku dikotori, buanglah sampah pada tempatnya, jagalah kebersihan karena kebersihan pangkal kesehatan.<br /><br />Sementara itu, Ketua Gerakan Memungut Sehelai Sampah SKM, Misman, saat mengarahkan bunda memungut sampah di tepi sungai, menuturkan hingga kini memang masih banyak warga yang membuang sampah ke SKM, tapi intensitasnya mulai berkurang.<br /><br />"Meskipun masih ada orang yang membuang ke sungai, tapi hari ini saya bangga karena bertambah lagi orang yang bakal tidak membuang sampah ke SKM. Saya yakin, anak-anak yang kini memungut sampah, kelak tidak akan membuang sampah ke SKM karena mereka akan malu dengan sampah yang telah dipungutnya," ujarnya. (das/ant)</p>