Puting Beliung Mengamuk, Satu Rumah Betang Diperbatasan Rata Dengan Tanah

oleh
oleh

Warga perbatasan diwilayah Kabupaten Kapuas Hulu dibuat gempar oleh angin puting beliung yang tiba-tiba datang. Akibatnya sebuah rumah betang dengan 16 pintu yang sedang dibangun di Dusun Pesayah, Desa Semuntik, Kecamatan Badau, rata dengan tanah. <p style="text-align: justify;">Meski tidak ada korban jiwa, namun anging puting beliung yang baru pertama kali terjadi di Dusun Pesayah tersebut menelan kerugian sedikitnya sekitar ratusan juta rupiah, dan melukai dua orang anak warga setempat, akan tetapi mengalami luka ringan. <br /><br />"Kejadiannya sore sekitar jam 15.00 wib, hari selasa tanggal 8 januari, kami berhamburan menyelamatkan diri, angin berputar-putar dan menggulung rumah betang kami ini, dalam sekejap rumah yang sedang kami bangun itu rata dengan tanah," tutur Anton Tobing warga Dusun Pesayah,ditemui , Jum"at (11/01) kemarin.<br /> <br />Anton mengaku rumah yang sedang dibangun tersebut memang belum ditempati, saat ini warga masih tinggal dirumah sementara, sambil menunggu rumah betang tersebut selesai dibangun. Akan tetapi kata Anton belum sempat didiami akhirnta kembali rata dengan tanah. <br />Dijelaskannya, pembangunan rumah betang untuk di Dusun Pesayah tersebut untuk 28 Kepala Keluarga (KK) dengan panjang sekitar 30 meter,terdiri dari  16 pintu (bilik) dan mulai dibangun sekitar bulan September 2012 lalu. <br /><br />"Ini sudah hampir ketiga kalinya kami pindah rumah, lokasi rumah pertama masyarakat dinilai tidak bagus, karena sering ada yang meninggal, kemudian kami bangun rumah betang sementara yang saat ini kami diami, dan membangun rumah betang kembali dengan swadaya masyarakat secara gotong royong, namun dihantam puting beliung," ujarnya. <br /><br />Saat ini menurut Anton, mereka baru menerima bantua dari umat Katolik dari Jakarta yang diserahkan pastor Romo Adji di Badau sebesar 24 juta rupiah, pihak kecamatan sebesar 900 ribu rupiah. <br /><br />"Kami sangat-sangat meminta perhatian dari semua pihak terutama dari Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, tolong kami diperhatikan agar kami memiliki tempat tinggal dan membangunnya kembali,"pintanya. <br /><br />Sementara itu Gunawan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kapuas Hulu mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan peninjauan langsung kelapangan, dan memang telah terjadi bencana alam anging yang menghantam pembangunan rumah betang di Dusun Pesayah. <br /><br />Menurut Gunawan pihaknya akan mengajukan kepada Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu sesuai ketentuan dimana untuk korban bencana alam sebesar 2 juta rupiah satu KK. <br /><br />"BPBD Kapuas Hulu sudah meninjau lokasi, bantuan akan diberikan dan akan kita ajukan  sesuai dengan ketentuan, jadi kita minta masyarakat bersabar, kita akan berikan bantuan,"pungkasnya. <strong>(phs)</strong></p>