Sumbangan berkedok kegiatan serta yayasan keagamaan dan penyandang cacat, atau ulah pengemis yang datang dari luar daerah ke Sintang pada bulan Ramadan mulai marak lagi. <p style="text-align: justify;">Para peminta sumbangan itu banyak mangkal di pasar tradisional dan pasar Ramadan. Mereka juga rajin mendatangi rumah-rumah warga di Kecamatan Sintang.<br /> <br />“Dulu katanya akan ditertibkan oleh pemerintah (peminta sumbangan dari luar daerah). Nyatanya sampai sekarang masih ada dan marak saja,” keluh Ishak, warga Kecamatan Sintang kepada harian ini, kemarin<br /> <br />Kepala Dinas Sosial F Kaha mengatakan, mengenai masalah pengemis dari luar masuk ke Sintang, belum bisa dipastikan karena belum ada laporan dari tingkat kecamatan. “Kita akan koordinasikan dengan camat apakah benar banyak pengemis atau peminta sumbangan dari luar daerah yang masuk ke Sintang,” timpalnya.<br /><br />Terpisah, Kepala Kantor Kementerian Agama Sintang H Romli menegaskan, untuk meminta sumbangan dengan tujuan pembangunan rumah ibadah itu ada proseduralnya. <br /><br />Jika antar-kabupaten/kota, misalnya dari Sanggau meminta sumbangan ke Sintang harus mengantongi surat rekomendasi dari Bagian Sosial Kantor Gubernur Kalbar. “Tanpa rekomendasi itu jelas menyalahi peraturan. Masyarakat harus menolak dan bila perlu dilaporkan saja pelakunya kepada polisi,” tegas <strong>(das/okt)</strong></p>