Realisasi Panen Padi Kotawaringin Timur 3.000 Hektare

oleh
oleh

Realisasi panen padi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah hingga April 2015 mencapai 3.000 hektare dari total tanaman padi seluas 21.570 hektare. <p style="text-align: justify;">"Dari 3.000 hektare tanaman padi yang telah di panen tersebut menghasilkan sedikitnya 7.500 ton gabah kering giling," kata Kepala Dinas Pertanian Peternakan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (DP3KP) Kotim, I Made Dikantara di Sampit, Jumat.<br /><br />Tanaman padi di Kotim terdapat di 17 kecamatan. Namun, sentra beras di daerah itu berada di kawasan selatan yaitu Kecamatan Teluk Sampit, Mentaya Hilir Selatan, Mentaya Hilir Utara dan sebagian wilayah Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.<br /><br />Kebutuhan beras di Kotim dalam setahun mencapai 49.398 ton. Sedangkan realisasi produksi beras petani lokal mencapai sekitar 30.840 ton. Dengan demikian Kabupaten Kotim masih mengalami kekurangan beras sekitar 18.558 ton dalam setahun.<br /><br />Untuk menutupi dan mengantisipasi terjadinya rawan pangan di Kotim dibutuhkan pasokan beras dari luar daerah.<br /><br />Hasil pendataan pertanian 2014 lalu, luas sawah di 17 kecamatan di Kotim yang produktif atau eksisting yaitu mencapai 14.869.998 hektare.<br /><br />"Potensi pengembangan sektor pertanian terutama untuk sawah masih sangat luas dan pemerintah daerah juga telah mencadangkan areal sawah di seluruh kecamatan mencapai 79.227.684 hektare," ujarnya.<br /><br />Made mengungkapkan, pemerintah Kabupaten Kotim terus berupaya mengatasi kekurangan beras tersebut, salah satunya yakni dengan menyusun perencanaan pertanian untuk meningkatkan produksi beras.<br /><br />"Perencanaan itu kami buat untuk meningkatkan hasil produksi, yakni dengan menambah jadwal tanam padi, sehingga petani di Kabupaten Kotim, nantinya tidak hanya menanam padi satu kali dalam setahun, namun diupayakan bisa lebih," ucapnya.<br /><br />Melalui perencanaan yang matang, diharapkan masyarakat petani dengan dukungan program pemerintah daerah nantinya mampu meningkatkan hasil produksi pertaniannya. Sehingga kualitas ekonomi dan kesejahteraan para petani menjadi lebih baik.<br /><br />"Kami ingin memberdayakan petani dengan perencanaan yang matang. Guna membantu petani pemerintah daerah telah membuat perencanaan pertanian," ucapnya.<br /><br />Perencanaan pertanian dibuat selain untuk meningkatkan produksi padi dan mengatasi kekurangan beras juga untuk mengejar target daerah, yakni berswasembada beras.<br /><br />Belum tercapainya keinginan untuk berswassembada beras karena pola dan sitem tanam padi yang dilakukan petani masih terlalu tradisional dan belum didukung dengan peralatan yang canggih dan lebih modern.<br /><br />"Untuk meningkatkan produksi padi kami sudah mengusulkan penambahan pencetakan sawah baru yang luasannya mencapai 50 ribu hektar ke pemerintah pusat. Kalau itu disetujui, kami yakin Kotim bisa menjadi daerah swasembada beras," katanya. (das/ant)</p>