Rektor Untan : Perubahan Kurikulum Jangan Terlalu Sering

oleh
oleh

Rektor Universitas Tanjungpura Pontianak, Prof DR Thamrin Usman DEA mengatakan, perubahan kurikulum pendidikan perlu dilakukan untuk menyesuaikan dengan perkembangan lokal dan global. <p style="text-align: justify;">"Tetapi, kurikulum pun jangan sering-sering diubah dalam rentang waktu yang singkat," kata Thamrin Usman di Pontianak, Jumat.<br /><br />Ia mengingatkan, di dalam kurikulum harusnya menyesuaikan dengan kemampuan siswa di jenjang masing-masing.<br /><br />Ia mencontohkan, jangan sampai siswa kelas III SD harus mendapat pelajaran yang setara dengan kelas V atau VI.<br /><br />"Jadi seolah-olah memaksakan tingkat kecerdasan siswa yang seharusnya belum waktunya diberikan tetapi sudah menjadi kewajiban mempelajari sebuah mata pelajaran," kata dia.<br /><br />Ia menambahkan, seorang guru harus menyisipkan karakteristik dalam sebuah pelajaran, sehingga tidak terpaku kepada teori. "Tetapi bagaimana siswa mengerti pemahaman pelajaran yang diberikan, sekaligus juga dapat dan berguna dalam kehidupan sehari-hari," katanya.<br /><br />Ia sepakat, pendidikan merupakan upaya pencerdasan bagi seseorang dengan upaya meningkatkan mutu serta kualitas yang diintegrasikan.<br /><br />"Kurikulum yang diubah, sesuai dengan karakteristik bangsa hasil riset yang dilakukan pemerintah pusat serta penelitian terhadap perubahan mata pelajaran di jenjang SD hingga SMA tersebut," kata dia.<br /><br />Diakui Thamrin, untuk menerapkan ilmu yang baik bagi generasi penerus bangsa, pemerintah tidak dapat memaksakan tingkat kecerdasan siswa dengan memberikan kualitas pendidikan dengan perkembangan yang tidak sesuai dengan peserta didik.<br /><br />"Kurikulum yang direvisi, yakni kurikulum nasional yang ingin diseragamkan oleh pemerintah," kata dia.<br /><br />Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 di sektor pendidikan, penataan kurikulum menjadi salah satu target yang harus diselesaikan.<br /><br />Rencananya Juni 2013, sekolah yang ada di Indonesia sudah mulai menggunakan kurikulum baru yang kini masih dibahas.<strong> (phs/Ant)</strong></p>