Relokasi Pedagang Pasar Mangkikit Tanpa Kekerasan

oleh
oleh

Relokasi pedagang Pasar Mangkikit di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, yang sebelumnya dikhawatirkan ricuh ternyata berjalan aman dan lancar, tanpa kekerasan. <p style="text-align: justify;">"Kemarin (sempat memanas) itu hanya karena pedagang belum mendapat informasi secara benar. Buktinya sekarang mereka semua pindah ke penampungan," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pengelola Pasar Kotim, Murdjiono ditemui di lokasi, Jumat.<br /><br />Para pedagang meminta izin untuk memanfaatkan bahan-bahan dari lokasi lama. "Kami persilakan saja karena itu hak mereka," katanya Dengan pengawalan ketat, para pedagang ramai-ramai membongkar lapak dan membawa bahan-bahannya untuk melengkapi bahan di lokasi penampungan. Jumat (30/1) adalah batas terakhir relokasi ke penampungan.<br /><br />Rencana relokasi ini sempat ditentang pedagang. Mereka protes karena kabarnya jumlah lapaknya tidak sesuai dengan jumlah pedagang.<br /><br />Namun setelah melalui beberapa kali pertemuan, pedagang akhirnya bersedia direlokasi ke penampungan yang dibangun di terminal Kodim, tepat di belakang lokasi pasar yang akan dikosongkan.<br /><br />"Kita bisa lihat sendiri, lokasi penampungan ini saja jauh lebih layak dibanding lokasi pasar yang ada. Di sini lebih terang dan tidak becek karena menggunakan sistem panggung. Lokasinya juga strategis dan enak diakses. Makanya dari awal saya katakan, pemerintah daerah bertujuan membantu pedagang," sambung Mudjiono.<br /><br />Madi, salah seorang pedagang mengakui lokasi penampungan memang cukup layak. Dia menilai selama ini hanya terjadi salah pemahaman sehingga sebagian pedagang sempat menolak ketika hendak direlokasi ke penampungan.<br /><br />"Lokasinya lumayan. Kami hanya berharap tidak ada kebijakan yang memberatkan pedagang, seperti pungutan dan lainnya," kata Madi.<br /><br />Pasar Mangkikit terbuat dari kayu dan kondisinya memprihatinkan. Tahun ini pemerintah akan mendirikan bangunan baru dengan lama pembangunan diperkirakan antara tujuh bulan hingga satu tahun. (das/ant)</p>