Rencana Persalinan Gratis Jangan Setengah Hati

oleh
oleh

Kebijakan yang dibuat pemerintah pusat untuk menggratiskan biaya pelayanan medis persalinan bagi seluruh masyarakat diharapkan jangan setengah hati dan harus melihat secara keseluruhan kondisi masyarakat dilapangan. <p style="text-align: justify;">“Infonya yang ditanggung hanya anak pertama dan kedua demi mendukung program keluarga berencana, padahal seperti di Sintang, tidak sedikit yang lebih dari itu,” kata Adrianus Marten, anggota Dewan Perwakilan rakyat Daerah Kabupaten Sintang, Senin (21/02/2011).<br /><br />Ia menilai dengan menetapkan batas maksimal anak yang ditanggung biaya persalinannya oleh pemerintah membuat program yang sebenarnya populis dan pro rakyat itu menjadi terkesan setengah hati.<br /><br />“Kalau ingin gratis, ya digratiskan semuanya, namun bukan berarti tidak mendukung program KB,” kata dia.<br /><br />Ia melihat program KB yang harus lebih ditingkatkan untuk membangun kesadaran masyarakat tanpa harus mengabaikan komitmen pemerintah untuk menggratiskan pelayanan medis persalinan.<br /><br />“Makanya saya minta digratiskan semuanya saja, sambil program KB berjalan untuk membangun kesadaran masyarakat,” ucapnya.<br /><br />Kalau ternyata ada kelahiran anak ketiga dan seterusnya tidak ditanggung pemerintah dan bagi yang tidak mampu akhirnya tidak mampu mengakses program gratis tersebut sehingga berakibat pada kematian anak atau ibu, tentunya niat untuk menekan angka kematian anak dan ibu akibat persalinan tetap tidak akan tercapai.<br /><br />“Padahal saya lihat niat utama dari program itu adalah untuk menekan kematian anak atau ibu ketika persalinan, makanya digratiskan saja semuanya,” kata dia<br />.<br />Kalaupun memang program tersebut tetap memberikan prioritas pada anak pertama dan kedua, ia menyarankan pemeerintah pusat atau pemerintah daerah bisa mengalokasikan anggaran lebih untuk pelayanan persalinan anak ketiga dan seterusnya dalam program jaminan kesehatan yang sudah berjalan seperti Jamkesda maupun Jamkesmas.<br /><br />“Saya kira mau tidak mau jamkesda atau jamkesmas yang sudah berjalan ini bisa menggratiskan biaya persalinan untuk anak ketiga dan seterusnya jika ingin upaya menekan kematian ibu dan anak tercapai,” ucapnya.<br /><br />Selain itu, melalui program pelayanan medis persalinan gratis  tersebut, ia berharap pemerintah daerah juga memikirkan soal kondisi rumah sakit atau unit pelayanan kesehatan lainnya.<br /><br />”Bagaimana dengan tenaga medisnya, bagaimana fasilitas untuk membawa ibu hamil yang akan melahirkan ke unit layanan kesehatan terutama dari daerah pedalaman, apakah program bisa mengakomodir pelayanan di rumah pasien terutama yang kurang mampu dan tempat tinggalnya jauh dari unit layanan kesehatan, saya kira itu perlu dipikirkan,” kata dia. <strong>(phs)</strong></p>