Riduansyah Sang Ajudan Terlama di Melawi

oleh
oleh

Hobi berjalan-jalan menjadi motivasi Ridansyah menjadi ajudan di Pemerintahan Melawi. Sejak Kepemimpinan Bupati suman Kurik hingga kepemimpinan Bupati Panji, S.Sos, Riduansyah tetap menjadi Ajudan yang teladan. <p style="text-align: justify;">“Sejak tahun 2006 saya masuk ke Melawi, saya sudah menjadi ajudannya Bapak Almarhum Suman Kurik. Kemudian ketika Bupati sama masih dipakai menjadi ajudannya pak Panji, S, Sos. Yang saat itu masih menjabat sebagai wakil. <br /><br />Kemudian ketika masa Pilkada, saya menjadi ajudan Penjabat Bupati, Hatta, SPd., MM, dan hingga pak Panji  dilantik kembali sebagai Bupati Melawi, saya tetap setia menjadi ajudan Pak Panji,” ungkapnya saat ditemui di ruang tunggu Bupati Melawi, Senin (22/2).<br /><br />Riduansyah Merupakan warga kelahiran Sungai Ambawang. Pengalaman hidup susah yang dialaminya sejak SD menjadi dirinya selalu bersikap santundan rendah hati kepada semua orang. “Saya sewaktu masih duduk di SDN 24 Ambawang, saya sudah hidup keras. Turun ke sekolah saja, saya harus berenang menyeberangi sungai, dengan tangan kanan diatas mengangkat tas dan pakaian,” katanya.<br /><br />Seteah lulus di tingkat SD, Riduansyah masuk ke SMP 6 Karya Baru, dan Ia berangkat sekolah dengan berjalan kaki. “Untuk SMA saya bersekolah di SMA PGRI Ambawang. Saya ini memang hoby berjalan-jalan. Makanya saya betah menjadi Ajudan,” ucapnya.<br /><br />Pria yang melanjutkan sekolahnya ke Universitas Sintang (Unka) jurusan Administrasi Negara tersebut, mengaku dirinya ssangat senang bisa menjadi ajudan terlama di Melawi. Hobbynya yang suka jalan-jalan menjadi motivasi baginya untuk mengawal perjalanan dan kunjungan pejabat yang dikawalnya.<br /><br />“Semuanya berkesan bagi saya. Ta;pi yang paling asyik itu ketika mengikuti ppak Panji berjalan kaki menuju ke rumah orang tuanya di Desa Langan. Kami harus berjalan kaki berjalan memutari Bukit Saran selama kurang lebih dua jam,” ungkapnya.<br /><br />Riduansyah mengaku, dirinya belum ada niat untuk minta dipindahkan, sebab selain karena alasan pangkatnya yang masih golongan IIIa, Ia  juga masih senang berjalan-jalan mengawal dan pimpinannya. “Ya kalau niat pindah belum ada. Harapan saya, apa yang saya laksanakan ini bermanfaat bagi pimpinan, keluarga saya dan masyarakat,” pungkasnya. (KN)</p>