Rp3 Miliar Bagi Pengadaan Pupuk Di Kotim

oleh
oleh

Pengadaan pupuk petani sesuai kebutuhan masyarakat di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah membutuhkan anggaran sekitar Rp3 miliar untuk memenuhi pupuk di daerah tersebut. <p style="text-align: justify;">"Karena dana kita terbatas, kami maksimalkan dana yang ada saat ini," kata Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kotim, Jakatan saat rapat dengar pendapat dengan Komisi DPRD Kotim di Sampit, Selasa.<br /><br />Pemberian pupuk sesuai aturan adalah cara peningkatan produksi pertanian di Kotim melalui intensifikasi tanaman. Namun karena dana yang masih terbatas, bantuan pupuk untuk petani diberikan sesuai dengan kemampuan pemerintah daerah.<br /><br />Bantuan pupuk saat ini difokuskan untuk lahan-lahan yang memang punya potensi untuk ditingkatkan produktivitas pertaniannya. Penyaluran bantuan pupuk juga diawasi secara ketat agar tidak diselewengkan atau dijual oleh oknum petani.<br /><br />"Kalau dananya ada, pengadaannya bisa dalam waktu tidak terlalu lama karena di daerah kita ini sudah ada distributor pupuk. Pupuk ini memang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas, sementara untuk perluasan areal tanam masih rumit," katanya.<br /><br />Tahun 2013 ada sekitar Rp1,2 miliar dana yang digulirkan untuk membantu petani dan peternak di Kotim. Namun diakui, sebagian besar dialokasikan untuk bidang produksi, yakni mencapai Rp450 juta lebih.<br /><br />Penggunaan dana untuk bidang produksi di antaranya pengadaan pembenak tanah yakni berupa prokalis, sejenis kapur yang biasanya digunakan untuk pengasaman tanah. Selama ini pertanian di Kotim memang umumnya tidak menggunakan kapur tanah.<br /><br />"Pembagiannya juga ke daerah-daerah sentra pertanian seperti Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut, masing-masing untuk 170 hektare. Ini penting karena meskipun sudah dipupuk namun Ph tanah rendah, maka produksinya juga rendah," jelasnya.<br /><br />Sementara itu bidang usaha tani dialokasikan Rp2 miliar, dan ditambah Rp200 juta pada APBD Perubahan. Dana tersebut di antaranya digunakan untuk pengadaan 50 mesin perontok padi, kemasan beras dan lain-lain.<br /><br />Tahun ini Pemerintah Provinsi Kalteng menargetkan produksi beras Kotim sebanyak 26.000 ton. Target tersebut ternyata berhasil dicapai pada Juli 2013, sehingga kini Kotim bersiap untuk menghadapi pencapaian target 2014 yang dipatok 40.000 ton beras.<br /><br />Ketua Komisi II DPRD Kotim, Otjim Supriatna mendukung langkah yang diambil Dinas Pertanian, Peternakan, Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kotim dengan melakukan intensifikasi tanaman mengingat perluasan areal tanaman cukup rumit.<br /><br />"Makanya kami tawarkan, apa saja usulan mereka bagi peningkatan produksi yang mungkin dananya masih bisa dibantu lewat APBD Perubahan tahun 2013. Kami sangat mendukung karena sektor pertanian bersentuhan langsung dengan masyarakat," tegas Otjim. <strong>(das/ant)</strong></p>