‘Runway’ Bandara Perbatasan Diperpanjang Hingga 1.600 Meter

oleh
oleh

Landasan pacu (runway) bandara di wilayah perbatasan Kalimantan Timur, akan diperpanjang hingga 1.600 meter dari 900 meter yang ada sekarang. <p style="text-align: justify;">Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kaltim Zairin Zain kepada wartawan, Senin, menyatakan, penambahan panjang landas pacu bandara di wilayah perbatasan itu sebagai persiapan pengoperasian maskapai penerbangan milik Kaltim yang akan diujicoba pada Agustus 2011.<br /><br />"Landasan pacu bandara di wilayah perbatasan akan diperpanjang hingga 1.600 meter. Perpanjangan ‘runway’ bandara di perbatasan tersebut sebagai persiapan pengoperasian pesawat yang akan melayani rute ke pelosok dan perbatasan Kaltim," ungkap Zairin Zain.<br /><br />Bandara di wilayah perbatasan yang akan diperpanjang, katanya, yakni Long Apung Kabupaten Malinau, Long Bawang Kabupaten Nunukan dan Datah Dawai di Kutai Barat.<br /><br />"Panjang landasan pacu bandara di wilayah perbatasan rata-rata hanya 900 meter dan kami berharap setelah diperpanjang, bandara tersebut sudah bisa didarati pesawat Hercules dan pesawat ATR 42 dengan muatan penuh," kata Zairin Zain.<br /><br />Maskapai penerbangan milik Pemerintah Provinsi Kaltim itu, kata dia, saat ini masih dalam tahap pengkajian terkait sumber pembiayaan dengan melibatkan konsultan PC Aero milik, Samudra Sukardi.<br /><br />"Saat ini, tim tengah mengkaji pembiayaan dan teknis pendirian maskapai penerbangan Kaltim tersebut. Sejauh ini, namanya belum ditetapkan, namun yang jelas, pada Agustus 2011 akan dioperasionalkan satu unit pesawat sebagai langkah ujicoba," katanya.<br /><br />"Terkait pembiayaannya, banyak pihak yang sudah menawarkan diri sebagai investor, termasuk Merpati dan beberapa pihak lainnya. Jadi, pendirian maskapai penerbangan yang akan menjadi jembatan udara untuk menjangkau daerah-daerah di perbatasan tidak sepenuhnya bergantung pada APBD Kaltim," katanya.<br /><br />"Harga tiketnya juga tetap bersaing dengan maskapai lain yakni Susi Air yang selama ini melayani penerbangan ke perbatasan. Kami mencari mencari satu unit pesawat untuk penerbangan ujicoba pada Agustus mendatang. Idealnya, enam unit pesawat yang akan dioperasikan untuk melayani penerbangan ke perbatasan tersebut," tutur Zairin.<br /><br />Pemprov Kaltim juga segera melakukan pertemuan dengan pemerintah kabupaten/kota serta pihak DPRD untuk membahas persiapan pendirian maskapai penerbangan tersebut.<br /><br />"Salah satu agenda pertemuan itu adalah untuk mengetahui kesiapan mereka dan menanyakan siapa wali kota dan bupati yang tidak setuju dengan pendirian maskapai penerbangan Kaltim ini," katanya. <strong>(das/ant)</strong></p>