Sea Games (Gulat) – Aliansyah Pecahkan Mitos Keluarga

oleh
oleh

Medali emas yang berhasil direbut oleh pegulat nasional M Aliansyah tak sekedar memberikan kebanggaan prestasi untuk bangsa dan negara, tapi juga merasakan " mitos" di keluarganya di ajang SEA Games bisa terpecahkan. <p style="text-align: justify;">Empat kakak Aliansyah, yakni Rudiansyah, Badriansyah, Ardiansyah dan Dewi Ulfah yang pernah ikut berlaga di SEA Games, belum sekalipun menyumbangkan medali emas, dan baru kali Aliansyah yang untuk kedua kalinya berlaga di even olahraga Asia Tenggara itu mengukuhkan diri sebagai juara SEA Games.<br /><br />Alainsyah menyumbangkan emas untuk Indonesia di cabang Gulat pada SEA Games XXVI 2011 di Palembang, Senin (14/11).<br /><br />"Tentunya saya sangat bangga dengan yang saya capai di SEA Games ini, karena ternyata saya bisa merebut emas, ini kebanggaan saya untuk Indonesia dan keluarga saya khususnya karena saya bisa memberikan prestasi terbaik," tutur Aliansyah di hubungi dari Samarinda, Selasa.<br /><br />Putra ke-enam dari delapan bersaudara pasangan Darmansyah dan Rubiah itu, mengaku cukup dekat dengan saudara-saudaranya yang juga menekuni gulat profesional. Saking dekatnya, sejak ikut berlatih gulat untuk pertama kalinya diusia enam tahun Aliansyah kecil sudah tertanam rasa bersaing diantara keluarga untuk mewujudkan prestasi terbaiknya.<br /><br />"Pada SEA Games Laos 2009 saya hanya bisa mendapatkan medali perak, seperti prestasi yang pernah dicapai oleh kakak saya Badriansyah, sejak itu saya punya keinginan untuk menjadi juara SEA Games bila ada kesempatan lagi, dan Alhamdulillah akhirnya impian itu bisa terwujud di SEA Games 2011 ini," tutur Aliansyah.<br /><br />Lima dari kakak Aliansyah merupakan pegulat nasional, yakni Rudiansyah, Badriansyah, Andriansyah, Komariah dan Dewi Ulfah, begitu juga dengan adik bungsunya yang saat ini masih aktif menekuni gulat meski baru ditingkat junior. Pada PON XVII 2008 lalu merupakan prestasi puncak keluarga mereka dengan merebut lima medali emas dan satu perak untuk tim Kaltim.<br /><br />"Saya memang dekat dengan keluarga, bahkan sebelum bertanding saya tidak pernah melupakan doa restu khususnya kepada orang tua dan semua saudara saya, supaya saya semakin yakin pada pertandingan," terang Aliansyah.<br /><br />Ke-dua orang tua Aliansyah didampingi Rudiansyah sang kakak, saat ini tengah menjalani ibadah haji di tanah suci Mekkah, namun demikian komunikasi Aliansyah tidak pernah putus, apalagi menjelang akan bertanding.<br /><br />"Mungkin ini yang menjadi buah kesuksesan saya, karena restu dari orang tua dan keluarga tak pernah putus, bahkan ketika saya habis juara pertama kali yang saya hubungi adalah orang tua, keduanya menangis haru ketika saya bisa menyumbangkan medali emas," tutur Aliansyah.<br /><br />Menjadi juara SEA Games diusianya yang menginjak 20 tahun telah membuka perjalanan panjang bagi karier Aliansyah di level yang lebih tinggi, pegulat masa depan Indonesia itu punya peluang untuk bertanding di Asean Games, Olimpiade maupun kejuaraan Dunia.<br /><br />Apalagi, pria kelahiran 26 September 1991 di Samarinda, Kalimantan Timur itu mengaku belum puas dengan prestasi yang di dapatkan. Setelah menjadi juara SEA Games Aliansyah terobsesi untuk menatap Asean Games dan Kejuaraan Dunia.<br /><br />"Saya berharap ada kesempatan bagi saya, untuk merasakan Asean Games dan Kejuaraan Dunia, karena itu saya akan terus dan giat berlatih," tegas Aliansyah.<br /><br />Bakat luar biasa Aliansyah ini tak hanya dituturkan oleh pelatih Indonesia, karena sebelumnya pelatih timnas Rumania juga mengakui kualitas Aliansyah, bahkan tak sekedar juara SEA Games, Aliansyah diprediksikan bisa bersaing di Olimpiade dengan cacatan bisa mempertahankan kemampauan fisik dan teknik yang dimilikinya selama tiga tahun.<br /><br />"Bagi saya dinilai orang terserah saja, tapi yang terpenting saya tidak mau larut dengan semua penilaian orang. Seperti biasanya saya tetap akan konsentrasi baik pada saat pertandingan maupun latihan, bukan saya menolak pujian, tapi saya takut akan menjadi sombong dan akhirnya terlalu percaya diri berlebihan," tegas Aliansyah mengakhiri. <strong>(das/ant)</strong></p>