Sekjen PBB Desak Dilancarkannya Upaya Penanggulangan Kebutuhan Kemanusiaan Di Sahel

oleh
oleh

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada Kamis (26/9) menyerukan dilancarkannya upaya untuk menanggulangi kebutuhan-kemanusiaan mendesak serta pembangunan jangka panjang dan ancaman keamanan di Wilayah Sahel, Afrika. <p style="text-align: justify;">Dalam pertemuan tingkat tinggi mengenai Sahel dalam Sidang Ke-68, Sidang Majelis Umum PBB, Ban menyatakan situasi di wilayah tersebut telah membaik selama satu tahun belakangan, tapi masih ada banyak tantangan yang harus diatasi.<br /><br />"Kita memerlukan komitmen bagi wilayah wilayah itu melalui kerangka kerja persatuan dan saling terkait, mampu menangani kebutuhan kemanusiaan dan kebutuhan jangka panjang," katanya.<br /><br />Sebagai sabuk yang membagi Gurun Sahara dan savanah ke Selatan, Sahel terdiri atas banyak negara termasuk Burkina Faso, Kamerun, Chad, Mali, Mauritania, Niger, Senegal, Zambia dan Nigeria. Wilayah tersebut menghadapi setumpuk masalah, seperti kekurangan pangan, ketidak-stabilan politik dan bencana alam.<br /><br />Menurut data statistik PBB, 11 juta orang terancam kelaparan dan lima juta anak yang berusia di bawah lima tahun menghadapi resiko kekurangan gizi akut, demikian laporan Xinhua –yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi.<br /><br />Ban menyampaikan dukungan kuatnya bagi Strategi Terpadu PBB, yang diajukan awal tahun ini oleh Romano Prodi, Utusan Khusus Ban untuk Sahel. Sekjen PBB tersebut mengatakan strategi itu menggaris-bawahi kebutuhan bagi tanggung-jawab dan keikut-sertaan masyarakat serta orang yang paling rentan.<br /><br />"Strategi itu memerlukan sumber daya yang memadai dan keterlibatan seluruh sistem PBB," kata Ban. Ia menambahkan badan dunia tersebut akan bekerjasama guna mengkoordinasikan upaya dengan pelaku lain pembangunan, termasuk Bank Dunia, Bank Pembangunan Afrika dan semua lembaga regional. <strong>(das/ant)</strong></p>