Sepak Bola – Brazil Hadapi Jepang Pada Partai Pembuka Yang Berat

oleh
oleh

Brazil dan pelatih Luiz Felipe Scolari telah menatap serius Piala Dunia tahun depan yang dimainkan di negara mereka sendiri, namun ujian berat 12 bulan sebelum turnamen itu dimainkan akan dimulai pada Sabtu ketika Selecao menghadapi Jepang pada pertandingan pembuka Piala Konfederasi. <p style="text-align: justify;">Scolari memimpin Selecao meraih Piala Dunia kelima mereka, yang mereka raih di Tokyo 11 tahun silam.<br /><br />Namun fakta bahwa ia kembali untuk menjalani masa kerja keduanya sebagai pelatih timnas merupakan bukti bahwa ketidaksabaran dan berbagai masalah pada hati dan pikiran di negeri raksasa sepak bola ini hanya menghasilkan kekecewaan pada ajang-ajang utama sejak keberhasilan mereka itu.<br /><br />Scolari menegaskan sejak ia kembali melatih timnas pada November silam, ironisnya hanya beberapa hari setelah tim Brazil asuhan pendahulunya Mano Menezes menang 4-0 atas Jepang pada pertandingan persahabatan di Polandia, bahwa Piala Konfederasi merupakan pertunjukan tambahan dan ia tidak dapat mengantarkan gelar kedua hanya dalam semalam.<br /><br />Kini tekanan itu bertambah saat juara Piala Asia empat kali ini semestinya dapat memberikan ujian berat, sebelum Brazil berhadapan dengan tim Meksiko yang mengalahkan mereka di Olimpiade dan juara dunia tiga kali Italia.<br /><br />Bintang Brazil Neymar mengatakan tuan rumah tidak akan menganggap enteng Jepang, yang dilatih oleh pelatih Italia sarat pengalaman Alberto Zaccheroni, terlebih setelah tim Asia itu memastikan tiket Piala Dunia mereka dan dapat memainkan pemain Manchester United Shinji Kagawa.<br /><br />"Jepang adalah proposisi yang sulit dan tidak dapat diremehkan. Keisuke Honda dan Kagawa adalah pemain-pemain hebat dan keseluruhan tim menjaga Anda dengan sangat ketat," kata pemain yang musim depan membela Barcelona ini.<br /><br />Jepang mengatakan mereka tidak akan terlalu mudah dikalahkan seperti saat di Polandia, namun akan perlu mewaspadai penampilan penyerang Fred, yang mengemas lima gol dari enam pertandingan internasional terakhirnya – termasuk dua gol saat melawan Inggris pada pertandingan persahabatan di Wembley – di mana Inggris sempat unggul 2-1, sebelum pertandingan itu usai dengan skor imbang 2-2.<br /><br />"Brazil memiliki tim yang snagat kuat dan kami perlu meyakinkan mereka tidak mengulangi apa yang mereka lakukan di Polandia," kata gelandang Yasuhito Endo.<br /><br />"Kami akan tampil dengan impresi yang lebih baik kali ini dengan lebih banyak yang dipertaruhkan." Turnamen ini adalah ajang utama pertama yang diadakan di Brazil sejak Piala Konfederasi 1999 dan masalah-masalah logistik dapat menjadi tantangan besar, menaikkan kekhawatiran perihal apakah negara itu dapat mempersiapkan 12 arena terbaik untuk Piala Dunia.<br /><br />Pertandingan pembuka di Estadio Nasional memberikan kesempatan langka kepada warga ibukota untuk menyaksikan sepak bola papan atas ketika kota itu kekurangan tim strata tertinggi.<br /><br />Tuan rumah kemudian akan pindah ke Fortaleza kemudian ke Salvador, untuk memainkan pertandingan-pertandingan fase grup lainnya melawan Meksiko dan Italia.<br /><br />Jika Selecao menjuarai grup A, mereka kemudian akan pergi ke Belo Horizonte – tempat di mana AS memberikan kekecewaan kepada Inggris pada Piala Dunia 1950 – untuk memainkan semifinal pada 26 Juni melawan juara Amerika Selatan Uruguay atau juara Afrika Nigeria dengan asumsi Spanyol menjuarai Grup B.<br /><br />Seandainya pasukan Scolari hanya mampu menduduki peringkat kedua fase grup, mereka akan menghadapi ujian dari Spanyol di Fortaleza pada 27 Juni.<br /><br />Meski Brasilia bukanlah kota yang harum namanya dalam tradisi sepak bola Brazil, tetap saja terdapat hal mencolok bagi kota dan tim nasonal.<br /><br />Kota itu disanjung karena arsitektur modernnya, merealisasikan mimpi mantan presiden Juscelino Kubitschek, yang menentukan pada pertengahan 1950-an bahwa ibukota semestinya berada di tengah negeri dan tidak dipertahankan di Rio.<br /><br />Kubitschek datang dengan slogan "50 tahun kemajuan dalam lima (tahun)," eranya bertepatan dengan ketika tim Brazil, yang diperkuat pemain muda Pele, mengangkat Piala Dunia pertama mereka di Swedia pada 1958. <strong>(das/ant)</strong></p>