Serangan Demam Berdarah Di Banjarbaru Menurun

oleh
oleh

Serangan penyakit demam berdarah dengue di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan yang biasanya meningkat sejak akhir tahun hingga memasuki awal tahun kini justru mengalami penurunan. <p style="text-align: justify;">Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Banjarbaru, Zainal Arifin, Sabtu (19/03/2011) mengatakan, pihaknya belum satu pun menerima laporan terkait serangan penyakit mematikan itu.<br /><br />"Biasanya sejak akhir tahun hingga memasuki awal tahun terjadi peningkatan jumlah kasus hingga mencapai puluhan tetapi hingga pertengahan Maret ini kami belum menerima satu pun serangan DBD," ujarnya.<br /><br />Ia mengatakan, sesuai siklus yang biasa berlangsung setiap tahun, jumlah serangan penyakit DBD meningkat sejak akhir tahun yang ditandai musim kemarau hingga beralih ke musim hujan memasuki awal tahun.<br /><br />Saat itu, kata dia, jumlah kasus dipastikan mengalami peningkatan seiring berkembangbiaknya nyamuk Aedes Aegypti pembawa virus penyakit mematikan yang belum ditemukan obatnya itu.<br /><br />Namun, siklus yang selalu diwaspadai seluruh petugas medis maupun jajaran Dinas Kesehatan itu justru aman dan tidak terjadi peningkatan serangan demam berdarah yang biasanya meningkat di masa peralihan tersebut.<br /><br />"Kemungkinan menurunnya jumlah kasus demam berdarah karena cuaca yang tidak menentu sehingga mengganggu siklus perkembangbiakan nyamuk yang biasanya cepat berkembang pada air yang bersih," ungkapnya.<br /><br />Ia mengatakan lebih lanjut, meski pun jumlah kasus menurun tetapi pihaknya tetap waspada disamping meminta masyarakat tetap melakukan gerakan 3 M (membuang, menutup dan mengubur) untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk. <br /><br />Dikatakan, meski pun jumlah serangan kasus menurun tetapi ada saja oknum tidak bertanggungjawab yang memanfaatkan situasi dan kondisi dengan menawarkan pengasapan (fogging) dengan meminta bayaran.<br /><br />Menurut dia, pihaknya sudah menerima dua laporan terkait ulah oknum yang mengatasnamakan jajaran Dinkes Banjarbaru dengan menawarkan jasa pengasapan untuk mematikan nyamuk tetapi meminta sejumlah uang.<br /><br />"Ada dua laporan terkait ulah oknum yang mengatasnamakan Dinkes dan dia berhasil memperdaya korbannya sehingga sempat menyerahkan uang tetapi pengasapan yang dijanjikan tidak pernah dilakukan," ujar dia.<br /><br />Ditekankan, pihaknya tidak pernah meminta bayaran saat melakukan pengasapan karena langsung itu dilakukan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk yang membawa virus penyakit demam berdarah.<br /><br />"Pengasapan dilakukan tanpa dipungut biaya atau gratis dan pelaksanaannya merupakan langkah Dinkes untuk memutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk melalui penyelidikan epidemologi apabila ditemukan kasus," ucapnya.<br /><br />Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat waspada dan melaporkan apabila mendapati ulah oknum yang meminta bayaran dengan mengatasnamakan pengasapan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk.  <strong>(phs/Ant)</strong></p>