Sopian: Hingga Oktober 27 Warga Sayan Positif Menderita TBC

oleh
oleh

Sebanyak 27 warga terdiri dari dewasa dan anak-anak dari berbagai desa di Kecamatan Sayan, Melawi, Kalbar, menderita penyakit tuberculosis (TBC) positif. <p style="text-align: justify;">Kepala Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Sayan, H. Sopian mengungkapkan, memang pihaknya mencatat sebanyak 27 warga dari berbagai desa positif terjangkit TBC hingga Oktober 2017 ini.<br /><br />Sopian menjelaskan, yang 27 warga dari dewasa dan anak-anak positif terjangkit penyakit TBC ini tercatat setelah menjalani pengobatan di Puskesmas Sayan. Menurutnya, mungkin masih ada warga yang menderita penyakit TBC ini sudah berobat ditempat lain atau memang belum sama sekali berobat ke Puskesmas Sayan atau ketempat lain.<br /><br />“Dari 27 warga, hasilnya menderita penyakit TBC positif setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas kesehatan kita,” ujar Sopian, saat gelar Loka Karya Lintas Program Tingkat Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Sayan, Rabu Sore (11/10) diruang pertemuan Puskesmas setempat.<br /><br />Sopian menambahkan, pihaknya saat ini menuai kendala untuk memberantas penyakit TBC tersebut, selain karena warga yang menderita penyakit TBC itu tidak rutin untuk melakukan pemeriksaan dan konsumsi obat, juga terkendala kekurangan tenaga medis untuk penanganan penyakit menular tersebut, sebab dokter di Puskesmas Sayan hanya satu orang yakni dokter umum saja.<br /><br />Untuk mendukung atau memberantas penyakit ini kata Sopian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Melawi, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) harus mempersiapkan para tenaga ahli di bidangnya yang sudah terlatih, termasuk penyediaan obat-obatan.<br /><br />Sementara itu, satu-satunya dokter umum yang ada di Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Sayan, dr. Ilza Nanta Satia, mengatakan pihaknya sangat sulit untuk memberantas atau memanilisir penularan penyakit TBC tersebut disebabkan ketersedian obat pencegah penyakit TBC tersebut tidak dimiliki Puskesmas Sayan.<br /><br />“Saya sangat mendukung ketersediaan obat pencegah harus ada di Puskesmas untuk dibagikan kepada masyarakat dan saya yakin hal ini akan sangat efektif menekan angka penyakit TBC ini khususnya di Kecamatan Sayan,” ungkap pria asal Aceh itu.<br /><br />Ilza menegaskan, dengan adanya sebuah terobosan untuk persediaan obat pencegahan, maka penanggulangan penyakit TBC akan menjadi efekfif diwilayah (desa) terdampak penularan penyakit TBC tersebut.<br /><br />Menurut Ilza, warga yang terserang penyakit paru-paru ini dikarenakan antara lain buruknya lingkungan tempat tinggal dan juga tidak ada pengawasan terhadap diri sendiri atau tidak peduli terhadap kesehatannya.<br /><br />Ilza berharap, sipenderita harus patuh untuk melakukan pemeriksaan dan berobat hingga sembuh total serta menjaga lingkungan bersih dan jangan dilakukan pembiaran karena penyakit menular. Dia memperkirakan masih banyak warga masyarakat yang belum terdeteksi, karena enggan melakukan pemeriksaan dan tidak mengetahui jenis penyakitnya itu.<br /><br />Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Melawi, dr. Ahmad Jawahir, memberi perhatian serius terhadap warga yang menderita penyakit TBC ini. Dia menegaskan, hal ini akan dilaporkan ke Pemerintah Provinsi Kalbar berdasarkan data yang ada meminta bantuan penanganan.<br /><br />“Ini persoalan serius. Harus lebih pro aktif menangani penyakit TBC ini untuk menekan angka penularan. Saya menghimbau kepada warga untuk rutin melakukan pemeriksaan, terlebih kepada antara keluarga yang sudah mengidap penyakit TBC positif,” jelasnya. (KN)</p>