SPBU Ransi Panjang Kembali Ber-ulah

oleh
oleh

Setelah sempat mendapatkan sangsi dari Pertamina, SPBU milik Agus Sumani yang bearada di Dusun Ransi Panjang desa Gemba Raya Kecamatan Kelam Permai kembali berulah. <p style="text-align: justify;">Kali ini, SPBU tersebut menjual BBM khusus kepada para spekulan yang menggunakan mobil tangki siluman. Hal tersebut disampaikan warga setempat Maurits pada kalimantan-news.com, Senin (31/10/2011).<br /><br />“Sebelumnya mereka sudah kena sangsi karena menjual BBM diatas harga subsidi. Sekarang mereka menjual khusus untuk para spekulan dengan tangki siluman,” ujar Maurits<br /><br />Dijelaskan, SPBU tersebut sebenarnya pernah dilaporkan langsung ke Pertamina di Pontianak sehingga Pertamina langsung memberikan sangsi dengan menyetop sementara penyaluran BBM khusus Solar selama 3 minggu.<br /><br />“Seharusnya kejadian tersebut sudah dapat menjadi pelajaran, tapi nyatanya sangsi yang dijatuhkan itu sepertinya dianggap biasa saja,” katanya.<br /><br />Akibatnya, masyarakat yang memang sangat membutuhkan BBM selalu tidak kebagian karena pihak SPBU selalu mandahulukan spekulan. Bahkan harga yang dijual ke spekulan untuk premiun Rp 5.500 dan Solar Rp 5.800.<br /><img src="../../data/foto/imagebank/20111031040307_E34AD6A.jpg" alt="" width="300" height="225" />  <img src="../../data/foto/imagebank/20111031040437_F54E7CD.jpg" alt="" width="300" height="225" /><br />“Anehnya, saat masyarakat akan membeli dengan menggunakan jerigen, pihak SPBU menolak untuk melayaninya. Itu kan lucu, kita seperti dibutakan saja,” ungkapnya lagi.<br /><br />Menurut Maurits, BBM yang masuk ke SPBU tersebut tak tentu waktunya.  Terkadang datang pada pagi, sore atau malam hari. Sedangkan para spekulan telah antri di SPBU sejak malam hari.<br /><br />“Kalau pagi sekitar pukul 08.00 – 08.30, sore pukul 16.00 – 17.00 dan malam sekitar pukul 19.00 – 20.00. SPBU buka jam delapan pagi dan langsung diserbu spekulan yang sudah menunggu sejak malam hari. Sepertinya para spekulan itu sudah jadi peliharaan dari SPBU,” kata Maurits.<br /><br />Masyarakat, lanjutnya sudah bosan dengan ulah dari SPBU tersebut, dan tidak menutup kemungkinan jika SPBU tidak menghentikan ulahnya, maka dipastikan masyarakat sekitar akan bereaksi.<br /><br />“Untuk itu, kami meminta pihak pertamina untuk bertindak lebih tegas dan tidak sebatas menghentikan sementara pasokan minyak. Selain itu juga meminta kepada Polres Sintang yang telah melakukan operasi beberap waktu lalu untuk menyita tangki-tangki spekulan,” pintanya. <strong>(*)</strong></p>