Sungai Kapuas Potensi Wisata yang Terabaikan

oleh
oleh

Sungai Kapuas adalah sungai terpanjang di Kalimantan. Bahkan menjadi sungai ini menjadi terpanjang di Indonesia. Terdapat lebih dari 300 spesies ikan hidup di sungai yang panjangnya mencapai 1.543 km ini. Sungai Kaupas memiliki potensi wisata yang cukup menjanjikan. Sayangnya potensi besar ini belum tergarap dan belum dimanfaatkan oleh pemerintah. <p style="text-align: justify;">Kabupaten Sintang misalnya, sebagai salah satu daerah yang di lalui oleh Sungai Kapuas belum memanfaatkan Sungai Kapuas sebagai obyek wisata. Pemerintah harus jeli dalam menggali potensi wisata yang baru, disamping memaksimalkan potensi wisata yang memang sudah lama dikenal masyarakat. Demikian dikemukakan oleh Muhammad Faisal,S.PdI, mantan Ketua PMII Cabang Sintang kepada KRP beberapa waktu lalu.<br /><br />“Kalau saja pemerintah propinsi atau pemerintah kabupaten jeli, sesungguhnya Sungai  Kapuas menyimpan potensi wisata yang cukup besar apabila dapat digarap dengan baik,”katanya.<br /><br />Sungai Kapuas dapat menjadi obyek wisata alam yang luar biasa.  Dibeberapa daerah di Indonesia, keberadaan sungai sudah dimanfaatkan sebagai obyek wisata. Sebut saja Palembang, Banjarmasin,  atau Samarinda. Dibeberapa Negara, sungai bahkan menjadi onyek wisata andalan.<br /><br />Venesia, Thailand, Laos, dan beberapa Negara lainnya, begitu terkenal dengan obyek wisata sungai yang mereka kelola dengan baik.<br /><br /><br /><strong>Wisata Tirta</strong><br /><br />Berbicara masalah potensi Sungai Kapuas, menurut lelaki  yang sebentar lagi akan segera menyelesaikan pendidikannya di Program Pasca Sarjana UIN Bandung ini, Pemerintah Daerah bisa belajar dari daerah atau Negara  lain yang telah mengembangkan wisata tirta. Seperti  Pemda  Samarinda  yang menyediakan  kapal untuk wisatawan yang ingin menikmati pemandangan disepanjang Sungai Mahakam. Atau melakukan beberapa kegiatan pelatihan diatas sungai. Atau pemerintah Vientine, Laos yang berhasil menata sepanjang tepian sungai menjadi wisata kuliner yang pada malam hari.<br /><br />“Jika daerah lain bisa, atau Negara lain bisa, kenapa kita tidak? Kalau memang pemerintah ingin menjadikan pariwisata sebagai  sumber pendapatan didaerah ini, pemerintah juga harus serius menggarap potensi yang ada. Jangan  hanya Bukit Kelam yang dijual terus menerus, orang juga akan bosan. Apalagi jika fasilitas penunjangnya tidak memadai,”imbuhnya.<br /><br />Dikatakannya, keinginan pemerintah yang ingin menjadikan potensi wisata sebagai PAD, harusnya pemerintah juga meng alokasi dana yang memadai bagi instansi yang menangani masalah ini. karena sangat mustahil membangun tanpa dukungan dana.<br /><br />Terpisah Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sintang, Drs. Senen Maryono ketika dikonfirmasi mengatakan, kedepan pihaknya memang coba untuk memanfaatkan semua potensi wisata yang ada di daerah ini. Beberapa diantaranya sudah masuk dalam program kerja. “Kita memang sudah menginventarisir bebera potensi wisata  yang ada didaerah ini. termasuk diantaranya memanfaatkan Sungai Kapuas,”kata Senen.<br /><br />Meski tahun 2011 ini belum dianggarkan dalam APBD, namum Dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah membuat planning kerja. Untuk tahapan pertama pemanfaatan Sungai Kapuas akan di mulai di sekitar Saka Tiga. Komplek Keraton Sintang yang telah di bangun steigher akan dijadikan sasaran pertama. Disana akan dilangsungkan festival masakan secara berkala. Segala makanan tradisional nantinya bisa didapat disana.</p> <p style="text-align: justify;">“Ini hanyalah salah satu dari beberapa rencana pengembangan wisata yang akan saya lakukan. Tetapi semua ini tergantung ketersediaan dananya juga,’pungkasnya.(ASY)</p>