Susun ‘Kabinet’, Bupati Jangan Ragu

oleh
oleh

Belum adanya kejelasan soal ‘kabinet’ baru Milton-Juan membuat tidak sedikit pejabat harap-harap cemas, pekerjaan pemerintahan pun jadi tidak fokus, bupati diminta tidak ragu tentukan sikap. <p style="text-align: justify;">“Soal pengisian jabatan di jajaran Pemerintah Kabupaten Sintang memang jadi pertanyaan banyak pihak. Pada kondisi seperti ini membuat banyak pejabat yang ragu untuk melaksanakan kebijakan,” kata Ginidie, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang kepada kalimantan-news, Senin (07/03/2011).<br /><br />Beragam informasi pun beredar soal kapan ‘kabinet’ baru Milton-Juan diumumkan, ada yang mengatakan akhir Februari yang ternyata berlalu tanpa ada kejelasan, ada yang mengatakan tunggu awal Maret ini hingga ada informasi usai pelantikan sekda definitif.<br /><br />Terlepas dari itu, Ketua DPD Partai Karya Peduli Bangsa Kabupaten Sintang ini mengatakan tidak kunjung ada kejelasan soal kapan pergantian jabatan di jajaran Pemkab Sintang ini tentunya berdampak pada kinerja pemerintahan.<br /><br />“Bagaimana tidak, pejabatnya ragu untuk membuat kebijakan, mereka bilang iya kalau kami masih di sini, kalau dipindah, tentu ini dilema,” jelasnya.<br /><br />Bahkan kata dia, ketika melakukan koordinasi dengan pimpinan SKPD saja tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pembangunan di Sintang, ia melihat masih ada ganjalan dari pimpinan SKPD soal kepastian posisi mereka di suatu instansi karena sering terdengar kalimat belum tentu kami masih disini.<br /><br />“Ini kan sudah jelas menghambat jalannya pemerintahan karena semua berada pada posisi menunggu dan melihat perkembangan, dan tentunya berdampak pada berbagai kegiatan yang sudah direncanakan,” tukasnya.<br /><br />Dalam kondisi ini, ia melihat kalau pejabatnya sudah ragu ditambah bupati dan wakil yang juga ragu untuk memberikan penegasan soal pergantian pejabat daerah tentunya berdampak pada pembangunan daerah.<br /><br />“Jadi siapa lagi yang mau bekerja dengan sungguh-sungguh kalau semua dalam posisi ragu-ragu,” ujarnya.<br /><br />Mestinya kata dia, bupati tidak ragu dalam bersikap terkait pergantian jabatan struktural pemerintahan dan jangan ada intervensi terkait penentuan jabatan ini.<br /><br />“Meskipun saya dilingkaran tim pemenangan, saya tidak ingin intervensi itu ada, biarkan bupati bekerja untuk kemajuan Sintang,” ucapnya.<br /><br />Menurutnya, Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) tentu saja punya pertimbangan siapa saja yang sudah layak menduduki jabatan tertentu sesuai dengan berbagai persyaratan yang sudah baku dalam penentuan jabatan, sementara tim sukses juga sah-sah saja memberikan masukan kepada bupati.<br /><br />“Sepanjang orang yang diusulkan layak, profesioal dan proporsional, saya kira finalnya tetap di bupati, bupatilah yang punya pertimbangan akhir sehingga tidak perlu ragu,” katanya.<br /><br />Kalau masih tarik menarik seperti ini menurut Legislator dapil Serawai Ambalau ini, sampai kapan lagi kondisi ini bertahan sementara pembangunan butuh kerja yang cepat dengan pertimbangan matang dari orang-orang yang dipercaya untuk menjalankan jabatannya.<br /><br />“Saya kira di Sintang ini kita tidak kekurangan sumber daya yang mumpuni, banyak kader PNS yang layak memegang jabatan, jadi kalau bisa segeralah agar pembangunan bisa berjalan dengan baik,” ucapnya.<br /><br />Ia meminta setiap orang yang sudah layak untuk menduduki jabatan tertentu di pemerintahan juga tidak menilai jabatan yang diemban itu adalah bersifat politis dan jangan sampai berorientasi pada uang sehingga muncul jabatan basah dan kering.<br /><br />”Jabatan di PNS itu terkait karir dan profesionalitas, bukan politis dan saya harap sebelum ada penegasan soal waktu pergantian itu, para pejabat yang ada di Sintang bisa bekerja seperti biasa, toh sebagai PNS mesti siap ditempatkan dimanapun dan bisa bekerja profesional,” pungkasnya. <strong>(phs)</strong></p>