Tabalong Bangun Instalasi Pengolahan Air Di Upau

oleh
oleh

Untuk meningkatkan pelayanan air bersih di masyarakat, Dinas Pekerjaan Umum Tabalong, Kalimantan Selatan melalui bidang Cipta Karya membangun instalasi pengolahan air dengan kapasitas 20 liter per detik di Kecamatan Upau. <p style="text-align: justify;">Kabid Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum Tabalong, Rowi Rawatianice di Tanjung, Kamis menjelaskan pembangunan instalasi pengolahan air di Kecamatan Upau direalisasikan tahun ini dengan total dana Rp1,3 miliar.<br /><br />"Selain menambah sistem perpipaan di sejumlah wilayah, kita juga membangun instalasi pengolahan air kapasitas 20 liter per detik guna meningkatkan pelayanan air bersih oleh PDAM ke masyarakat di wilayah pedesaan," jelas Rowi.<br /><br />Saat ini instalasi pengolahan air bersih di Tabalong masih terbatas, masih ada beberapa kecamatan yang belum memiliki fasilitas ini sehingga layanan air bersih pun tidak dirasakan seluruh masyarakat.<br /><br />Untuk kegiatan peningkatan sarana dan prasarana terkait pelayanan air bersih PDAM, tahun anggaran 2014 mendapat dukungan dana hibah sebanyak Rp25 miliar dari APBD kabupaten yang digunakan untuk pembangunan perpipaan di sejumlah lokasi.<br /><br />Data di Dinas PU tahun ini pembangunan perpipaan dilaksanakan di Jalan Basuki Rahmat Tanjung, Jalan Tanjung Selatan, Jalan Padat Karya, Desa Urata Kecamatan Tanjung, Desa Talan dan Desa Batang Banyu Kecamatan Banua Lawas yakni berupa pipa distribusi.<br /><br />"Pemasangan pipa baru dilaksanakan di lokasi distribusi air yang kondisi perpipaannya sudah tidak layak lagi diantaranya di Jalan Basuki Rahmat, Jalan Padat Karya dan Tanjung Selatan dengan panjang 500 meter sampai 1,4 kilometer," jelas Rowi.<br /><br />Dengan pemasangan pipa baru, diharapkan para pelanggan PDAM bisa menikmati layanan air bersih lebih maksimal mengingat sebelumnya banyak pelanggan yang mengeluhkan belum optimalnya layanan perusahaan milik daerah ini.<br /><br />"Alhamdulillah sekarang tiap hari kami bisa menikmati layanan air bersih dari PDAM karena sebelumnya air leding macet dengan alasan sistem perpipaan yang memang tidak sesuai dengan kapasitas air yang akan didistribusikan," ungkap Lia, warga Tanjung. (das/ant)</p>