Tabalong Optimalisasi Lahan 1.000 Hektare

oleh
oleh

Dinas tanaman pangan, peternakan dan perikanan Tabalong, Kalimantan Selatan kini melaksanakan kegiatan optimalisasi lahan seluas 1.000 hektare sebagai bagian program prasarana dan sarana pertanian 2012 didaerah itu. <p style="text-align: justify;">Kepala seksi sarana pertanian, Distanakkan Tabalong, Syam’ani mengatakan kegiatan optimalisasi lahan seluas 1.000 bersumber dari dana Dirjen prasarana dan sarana pertanian (APBN) sedangkan yang bersumber dari APBD propinsi seluas 100 hektare untuk kegiatan serupa.<br /><br />"Tahun ini bantuan dari Dirjen prasarana dan sarana pertanian untuk Tabalong cukup besar yakni Rp19,5 miliar dan rencananya akan kita gunakan untuk kegiatan optimalisasi lahan, cetak sawah baru serta jaringan irigasi," jelas Syam’ani di Tanjung, ibukota Tabalong.<br /><br />Untuk cetak sawah baru tahun ini akan dilaksanakan di enam kecamatan masing-masing Muara Uya, Tanta, Kelua, Tanjung, Muara Harus dan Banua Lawas dengan luas sekitar 1.500 hektare.<br /><br />Kabid perencanaan, M Taufik merinci untuk cetak sawah baru mencakup Muara Uyara 125 hektare, Tanjung 590 hektare, Tanta 360 hektare, Kelua 155 hektare, Muara Hrus 180 hektare dan Banua Lawas 25 hektare.<br /><br />Sedangkan jaringan irigasi usaha tani akan dilaksanakan di tiga kecamatan, Jaro, Muara Uya dan Tanjung.<br /><br />"Cetak usaha tani dan pembangunan jaringan irigasi juga merupakan bagian dari peningkatan prasarana dan sarana pertanian," jelas Taufik.<br /><br />Pembangunan jaringan irigasi di Kecamatan Jaro masing-masing Desa Nalui 50 hektare, Desa Muang 175 hektare dan Muara Uya 220 hektare serta Desa Garunggung Kecamatan Tanjung 30 hektare.<br /><br />Sementara itu banyaknya lahan pertanian di wilayah selatan Tabalong yang berganti fungsi menjadi lahan perkebunan sawit dikhawatirkan bisa mengancam produksi padi Tabalong.<br /><br />Meski saat ini Tabalong masih bisa meningkatkan produksi padi sekitar 11,2 persen namun adanya alihfungsi lahan pertanian menjadi kebun sawit bisa menjadi kendala dalam program peningkatan produksi beras.<br /><br />"Adanya alih fungsi lahan pertanian menjadi kebun sawit seperti di Kecamatan Muara Harus, Tanta dan Banua Lawas sebenarnya bisa mengancam produksi beras Tabalong apalagi kawasan yang dijadikan areal perkebunan merupakan daerah lumbung beras," jelas Taufik lagi.<strong> (phs/Ant)</strong></p>