Sejumlah warga di desa kunyai (Rajang begantung 2) kecamatan Sungai Tebelian kabupaten Sintang mengungsi menyelamatkan diri ke tempat yang aman, pasalnya mereka khawatir terhadap mobil tangki elpiji yang terbalik dan menimbulkan hawa panas yang dikhawatirkan akan meledak. <p style="text-align: justify;">Mobil tangki B 9350 SFU yang mengangkut 11000 kg gas elpiji terguling sekitar pukul 05.00 Wib pada Selasa (18/2), sekitar pukul 18.00 warga di desa tersebut resah setelah beredarnya kabar agar warga mengungsi, sebab dikhawatirkan tangki meledak dan radiusnya mencapai 10 km.<br /><br />Priono, satu diantara warga desa Kunyai yang sudah mengungsi bersama keluarganya. Letak rumah yang tak jauh dari lokasi terbaliknya mobil tangki membuatnya was- was.<br /><br />"Katanya daya ledaknya 10 km saya cuma 800 meter dari lokasi, jadi saya bawa keluarga saya, berenam kami mengungsi ke rumah kebun dan kami tidur di rumah kebun," ujar Priono kepada Tribun, Selasa (18/2/2014) malam.<br /><br />Menurutnya, mobil tangki tersebut sudah terbalik sejak pukul 05.00, namun dirinya baru mendapatkan informasi sekitar pukul 18.00 bahwa warga sekitar diminta untuk mengungsi. <br /><br />"Rumah kami tinggalkan, saya lebih mikirkan keselamatan keluarga. Harta bisa dicari yang penting keluarga selamat," katanya.<br /><br />Sementara itu, Hasbi, warga lainnya juga khawatir. Menurutnya, informasi tentang permintaan warga agar mengungsi, hanya saja ia tak mendengar langsung tetapi dari tetangga.<br /><br />"Saya jaraknya 2 kg dari lokasi, mau ngungsi bingung, tapi ada rencana juga mau ngungsi. Karena kalau radiusnya 10 kg rumah saya masih kena, tapi akhirnya saya tak ngungsi syukurlah tak terjadi apa- apa," katanya. <br /><br />Rasa takut dan was- was dan akhirnya memutuskan untuk mengungsi juga dialami Yulianti, ibu tiga anak ini membawa ketiga anaknya untuk mencari tempat aman, dan mengungsi ke sungai sawak Sintang. <br /><br />"Lima keluarga kami mengungsi, hanya laki- laki saja yang tinggal di rumah untuk berjaga- jaga, kalau anak- anak sama ibu- ibu disini semua diungsikan kecuali yang jauh," paparnya, saat ditemui saat kembali ke rumahnya dari pengungsian.<br /><br />Dia menuturkan hal yang membuat warga takut karena tangki gas pertama dingin, namun kelamaan tangki mulai terasa panas dan warga takut meledak. Ia juga mendengar adanya kabar bila tangki meledak, radiusnya akan mencapai 3km. Sehingga tepat pukul 22.00 ia dan keluarganya memutuskan untuk mengungsi.<br /><br />Sekretaris Desa Kunyai, Matias, membenarkan bahwa ada warganya yang mengungsi karena takut tangki meledak.<br /><br />"Kondisinya sebenarnya aman, yang mengungsi hanya yang was- was. Kalau kita tak ada meminta warga mengungsi, dan dari pertamina juga tak ada memberikan imbauan ke kita agar masyarakat di unsikan," katanya.<br /><br />Ia menjelaskan bahwa tangki yang mengangkut elpiji tersebut, sejak Selasa siang memang sudah dilakukan evakuasi dengan menggunakan dua eksavator, namun tak berhasil sebab dua eksavator ini tak mampu mengangkat mobil tersebut.<br /><br />"Hanya saja malamnya kembali dilakukan evakuasi, mungkin mendengar ini warga takut. Saat itu memang dua unit mobil pemadam kebakaran di Siagakan untuk mengantisipasi hal- hal yang tak diinginkan," katanya. <em><strong>(das/ssi)</strong></em><br /><br /> </p>