TANJUNG MIRU MILIKI TANAH SUBUR DAN KAYA POTENSI ALAM

oleh
oleh

Desa Tanjung Miru Kecamatan Kayan Hulu masih menyimpan banyak potensi alam. Sebagai desa terakhir pada jalur sungai Tebidah, masih terisolir dan baru dimekarkan, desa ini masih memiliki potensi hutan yang masih luas. Desa yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Kapuas Hulu tersebut, masih mudah untuk mendapatkan ikan, kayu belian, dan binatang buruan yang melimpah. <p>Hanya saja, masyarakat disana belum berdaya secara ekonomi. Masih kuatnya system ladang berpindah menjadi salah satu penyebabnya. “tahun ini saja, masyarakat kami gagal bertani karena tingginya curah hujan sehingga masyarakat tidak bisa membakar ladang. Sementara kebun karet tidak dimiliki oleh semuar warga. Untuk itu, kami berharap ada bantuan bibit karet unggul bagi masyarakat kami” pinta Abang Encos Kepala Desa Tanjung Miru.</p> <p>Wakil Bupati Sintang Ignasius Juan memberikan motivasi bagi masyarakat Tanjung Miru. “masyarakat harus terus bekerja dengan semangat. Garap semua potensi alam yang ada bagi kesejahteraan masyarakat. Disinikan lahan masih sangat luas dan tanahnya subur. Tanam bekas ladang dengan karet yang sudah ada saja yakni karet alam. Buka ladang lalu tanam karet. Sehingga tidak ada lahan yang tidak ditanami karet. Mengapa saya minta menanam karet sebanyak-banyaknya, karena saya yakin karet akan menjadi pondasi ekononi yang kuat dan menjanjikan masa depan yang sangat baik. Harga karet saat ini dan tingginya kebutuhan akan bahan baku karet di tingkat dunia menjadi dasarnya” jelas Wabup.</p> <p>“saya juga minta pemerintah desa bisa mendata potensi lahan basah yang bisa dibuat sawah –sawah baru. Kalau potensinya cukup besar, saya berharap masyarakat disini bisa meninggalkan pola pertanian berpindah yang memang sudah mulai tidak produktif lagi. Mulailah menerapkan pola pertanian menetap yang sudah didukung dengan teknologi pertanian yang memadai dan hasilnya jauh lebih baik karena panen bisa lebih dari satu kali dan efisien dalam tenaga dan waktu dalam penggarapanya” tambah Wabup.</p> <p>Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sintang Ir. Arbudin, M. Si yang turut mendampingi Wakil Bupati Sintang dalam kunjungan kerja tersebut menjelaskan bahwa kalaupun Desa Tanjung Miru kurang memiliki lahan  sawah yang banyak, masyarakat tetap bisa melaksanakan sistem berladang atau lahan kering. “saat ini kita sudah menemukan cara yang baik untuk menanam padi di lahan kering atau ladang.  Hasilnya bisa sama dengan di sawah, menetap dan bisa panen dua kali dalam setahun, bahkan bibitnya pun tidak perlu didatangkan dari Kota Sintang tetapi tetap memakai bibit padi yang ada di kampung. Soal bibit kita hanya perlu memilih bibit terbaik yang ada pada masyarakat saat ini, hanya cara menanam dan memperlakukannya yang jauh berbeda dengan biasanya” jelas Arbudin.</p> <p>“saat menanam benih padi, kita hanya perlu satu biji benih saja untuk satu lubang. Namun, akan  tumbuh sekitar 15-20 batang padi. Selama ini dalam satu lubang, masyarakat biasa menaburkan 5-10 biji padi. Kami tentu siap membantu, membimbing dan berbagi ilmu dengan  masyarakat disini” tambahnya.</p> <p> </p>