Tarakan Intensifkan Konseling Sekolah Tekan Kenalan

oleh
oleh

Pemkot Tarakan akan kian mengintensifkan peran Pusat Informasi Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) di sekolah-sekolah, yakni antara lain bertujuan untuk menekan kenakalan remaja. <p style="text-align: justify;">"Kegiatan PIK-KRR ini dimotori oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PP dan KB) Kota Tarakan," kata Wakil Wali Kota Tarakan, Suharjo di Tarakan, Senin. <br /><br />Dia melanjutkan bahwa peran lembaga yang menangani masalah KB bukan sekedar mengurusi tentang pembatasan jumlah kelahiran dan alat kontrasepsi saja, namun sangat luas di antaranya tentang pembinaan kesejahteraan keluarga, kesehatan ibu, dan tentang perkembangan remaja. <br /><br />Terkait dengan itu, maka pihaknya akan terus mendorong kegiatan PIK-KRR di sekolah-sekolah baik tingat SLTP maupun SLTA dan harus selalu dipantau oleh Badan PP dan KB Tarakan agar segera diketahui sejauh apa keberhasilan program itu. <br /><br />Di kota-kota berkembang, kata Suharjo, sudah menjadi hal yang bukan rahasia bahwa para remajanya biasanya terpengaruh mordenisasi. Jika modern yang dianut merupakan hal yang positif seperti pemanfaatan teknologi, maka hal itu merupakan hal yang harus didorong. <br /><br />"Namun jika pengaruh modernisasi remaja cenderung mengarah pada hal-hal yang berbau negatif seperti minuman keras, penyalahgunaan Narkoba, dan seks bebas, maka hal itu harus cepat dicegah karena sangat berbahaya bagi pelaku, masyarakat dan bangsa," ujar dia. <br /><br />Terkait upaya meminimalisir bahkan menghindari hal-hal negatif tersebut, maka dalam program tersebut diperlukan konselor yang seusia pelaku (Konselor Sebaya) sehingga semua keluh kesah remaja yang menjadi penyebab mereka bisa terpengaruh perbuatan negatif itu, bisa terdeteksi dan segera dicarikan jalan keluar. <br /><br />Terkait dengan Program KB, pihaknya sangat mendukung hal itu, yakni tercermin dari kegiatan selama 2011 dengan direkrut 14 orang penyuluh atau Petugas Lapangan Keluarga Berencana, sedangakn tahun sebelumnya belum memiliki PLKB. <br /><br />Ke-14 PLKB itu memang masih diplot sebagai tenaga "outsoursing" (tenaga kontrak) akan tetapi menggambarkan keseriusan Pemkot Tarakan terhadap keberhasilan Program KB, ke depan diupayakan menjadi pegawai tetap. <br /><br />"Keberhasilan Program KB akan berdampak sangat luas terhadap kehidupan masyarakat dan bagi pemerintah, seperti kesehatan, pendidikan, perekonomian, menekan angka pengangguran, kriminalitas, dan mampu menekan dampak sosial lainnya," kata Suharjo mengakhiri.<strong> (das/ant)</strong></p>