Terkait Selebaran Gelap. Askiman : Itu Perbuatan Orang Bodoh Dan Tak Profesional

oleh
oleh

Sebuah selebaran gelap ditemukan dibeberapa tempat yang isinya memojokan nama Plt.Kepala Dinas PU Askiman. Selebaran tersebut ditempelkan pelaku di Pasar Seroja, Pagar Rumah Dinas Bupati dan juga di pagar rumah Sekda. <p style="text-align: justify;">Kalimantan-news pertama kali menemukan selebaran tersebut atas laporan seorang pedagang di pasar Seroja pada hari Senin (01/08/2011). Menurut pedagang yang enggan disebut namanya mengatakan jika selebaran tersebut ditempel pada malam hari.<br /><br />“Hari Minggu kemarin selebaran tersebut tidak ada,” katanya.<br /><br />Selain selebaran yang diberi judul Pengumuman, juga ditempelkan 3 rangkap hasil print dari sebuah situs yang memuat nama-nama Bupati di Indonesia yang tersangkut kasus Korupsi.<br /><br />Kasus selebaran gelap yang bernada rasis dan sara tersebut juga ditemukan di tertempel pada pagar rumah dinas sekda.<br /><br />“Saya heran selebaran apa yang tertempel di pagar. Setelah saya baca, kemudian saya lepas,” kata Bambang saat ditemui kalimantan-news, Selasa (02/08/2011) di DPRD Sintang.<br /><br />Sementara itu, Plt Kadis PU Sintang Askiman saat ditemui kalimantan-news di kediamannya menegaskan selebaran tersebut tidak akan mempengaruhi dirinya secara pribadi ataupun terhadap tugas-tugasnya di PU. Dirinya menilai selebaran tersebut sarat dengan kepentingan politik.<br /><br />“Selebaran tersebut saya lihat ada kepentingan politiknya. Ini disebarkan ketika ada wacana Pak Bupati akan maju dalam Pilgub. Itu yang sebenarnya,” ujar Askiman.<br /><br />Ditambahkannya, karena ada kedekatan dirinya dengan Bupati Sintang maka isyu tersebut dijadikan modal untuk menyerang dirinya,<br /><br />“Karena kedekatan saya dengan Bupati, maka isyu tersebut dilemparkan ke publik  untuk menyerang saya secara pribadi. Ini jelas pekerjaan orang yang bodoh,” tegasnya.<br /><img src="../../data/foto/imagebank/20110802074107_8C62F42.jpg" alt="" width="225" height="300" /> <img src="../../data/foto/imagebank/20110802074124_5F067B0.jpg" alt="" width="346" height="296" /><br />Dalam selebaran itu, disebutkan jika orang tua dari Askiman adalah anggota Komunis (PKI dan PGRS) bahkan dirinya disebut sebagai agen komunis yang ada dipemerintahan. Terkait hal tersebut dirinya menegaskan jika sebagai PNS dirinya adalah produk dari Orba.<br /><br />“Saya menjadi pegawai itu sejak Orde Baru yang mana untuk menjadi PNS harus melalui Litsus atau screanning, bahkan untuk mengikuti Diksar Militer  di Pasir Panjang harus melalui seleksi yang ketat. Nah kalau seperti yang di sebutkan dalam selebaran itu, mana mungkin saya bisa diloloskan sampai dengan saat ini,” tegasnya.<br /><br />Sementara terkait dengan jabatan di PU termasuk latar belakang pendidikkanya yang juga disebutkan dalam selebaran itu, Askiman mengatakan bahwa jabatan Kadis PU dianggap segelintir orang sebagai jabatan “strategis”.<br /><br />“Untuk Dinas PU ini bagi mereka mungkin dianggap sebagai jabatan yang strategis. Dan jika saya ditempatkan sebagai tenaga teknis atau lapangan bisa jadi itu masalah, akan tetapi jika untuk menjadi pemimpin suatu dinas kecenderungannya pada managerial skill dan bukan technical skill. Ini masalah pimpinan esselon II.B. jadi masalah kemampuan dalam me-manage sebuah instansi itu yang dinilai dalam penempatan suatu jabatan,” tegasnya lagi.<br /><br />Ditambahkan, Bupati Sintang memiliki posisi yang rasional dalam melihat sisi pertimbangan dalam penempatan jabatan.<br /><br />“Banyak contoh dimana latar belakang pendidikan tak mempengaruhi jabatan disuatu institusi dan bukan saya sendiri. Contohnya, Kepala Dinas PU Kapuas Hulu yang latar belakangnya adalah dosen Fisipol Untan, bahkan sebelumnya di Kabupaten Melawi kepala dinasnya orang berlatar belakan Sosial dan bukan teknis,” tuturnya.<br /><br />Untuk kasus ini, dirinya menyatakan tidak akan terus berpolemik dan menyerahkan kepada Polisi dan TNI untuk mengusut tuntas pembuat dan penyebar selebaran tersebut.<br /><br />“Sebab kedua institusi ini yang juga dilibatkan sebagai sumber utama oleh pembuat selebaran,” pungkasnya.<strong>(*)</strong></p>