Teroris Ciputat Rencanakan Bom Bunuh Diri

oleh
oleh

Sebanyak enam teroris yang meninggal dalam baku tembak di rumah kontrakan di Kampung Sawah, Ciputat, Selasa (31/12), disinyalir telah merencanakan aksi bom bunuh diri dan pengumpulan dana untuk aksi terorisme (fai). <p style="text-align: justify;">"Mereka ini ada juga yang merencanakan aksi bom bunuh diri, penyerangan polsek juga rencana fai berikutnya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Kamis.<br /><br />Hal itu disampaikan Boy berdasarkan keterangan Anton alias Septi yang sebelumnya berhasil dibekuk hidup-hidup di Kemranjen, Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (31/12). <br /><br />Selain itu, teroris yang digerebek di kontrakan berukuran 3×8 meter itu, juga menargetkan penyerangan sejumlah wihara di sekitar Jakarta. <br /><br />"Dari data yang kami temukan cukup banyak wihara yang jadi target. Dalam dokumen itu, ada lokasi dua wihara yang diberi tanda oleh mereka," katanya.<br /><br />Dalam penggerebekan teroris di Kampung Sawah, Ciputat, petugas Densus 88 Antiteror Mabes Polri menemukan lembar cetakan daftar sekitar 50 wihara di Jakarta yang diduga menjadi target aksi teror.<br /><br />"Ada satu sampai 50 (wihara, red.), sudah di-print out. Dugaan kita, dia memilih, mencari tingkat kesulitan yang paling rendah yang memungkinkan lebih dahulu menjadi sasaran," kata Boy.<br /><br />Selain daftar target wihara, Densus 88 juga menemukan tulisan tangan di secarik kertas tentang tata cara merangkai bom rakitan, rangkaian elektronik, patri, bahan kimia (solder, urea, florat, black powder), buku dan lainnya.<br /><br />Di dalam rumah kontrakan itu, juga ditemukan enam rangkaian bom pipa yang terdiri atas tiga bom pipa besi dan tiga bom pipa paralon, lima golok masing-masing sepanjang 50 centimeter, enam senjata api yang terdiri atas lima pistol rakitan, satu revolver kaliber 38 milimeter dengan nomor seri yang dihapus, dan 34 peluru berukuran 9 milimeter.<strong> (das/ant)</strong></p>