Tiga Perusahaan Maskapai Buka Rute Ke Sampit

oleh
oleh

Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Supian Hadi menyatakan sedikitnya ada tiga perusahaan maskapai yang akan membuka rute penerbangan di bandara Haji Asan Sampit. <p style="text-align: justify;"><br />"Ketiga maskapai penerbangan yang telah menyatakan kesanggupannya tersebut adalah Sriwijaya, Lion dan Garuda Indonesia," katanya di Sampit, Kamis.<br /><br />Ketiga perusahaan maskapai penerbangan tersebut saat ini sedang melakukan penjajakan di bandara Haji Asan Sampit da nada juga yang sudah mengurus perizinannya ke Kemeterian Perhubungan Udara.<br /><br />Sebagai bentuk keseriusan perusahaan penerbangan tersebut membuka rute di Sampit, saat ini mereka telah membuka kantor perwakilan di bandara Haji Asan Sampit.<br /><br />Dengan masuknya tiga perusahaan maskapai penerbangan yang membuka rute baru tersebut maka jumlah maskapai di bandara Haji Asan Sampit akan bertambah. Jika semula hanya dilayani Kalstar Aviantion maka akan ada empat maskapai penerbangan nanti.<br /><br />"Pihak maskapai belum bisa memastikan kapan mulai melayani penerbangan di bandara Haji Asan Sampit, karena Kementerian Perhubungan memperketat penerbitan izin rute baru penerbangan. Meski demikian pihak perusahaan maskapai berjanji akan berupaya semaksimal mungkin untuk dapat melayani penerbangan di Sampit," katanya.<br /><br />Pemerintah Kotim rencananya juga akan mengusulkan ke pihak Kementerian Perhubungan untuk penambahan rute baru dari perusahaan maskapai yang berbeda.<br /><br />Dengan adanya usulan tersebut diharapkan dapat mempercepat terbitnya perizinan rute penerbangan yang baru di bandara Haji Asan Sampit.<br /><br />"Saya berharap ada penambahan izin rute penerbangan yang baru di bandara Haji Asan Sampit, selain sangat dibutuhkan juga agar ada persaingan harga tiket," ucapnya.<br /><br />Supian Hadi mengungkapkan, antara calon penumpang dengan jadwal penerbangan di bandara Haji Asan Sampit tidak seimbang, sehingga mengakibatkan banyak calon penumpang yang tida terangkut.<br /><br />Animo masyarakat Kotim untuk mengunakan transportasi udara cukup tinggi, namun sayangnya kapasitas pesawat dalam menagangkut penumpang sangat terbatas. Kondisi itu memicu calon penumpang berebut tiket dan harga tiket juga menjadi sangat mahal. (das/ant)</p>