Tim Peneliti Flora Dan Fauna Sambangi Camat Badau

oleh
oleh

Masih dalam rangkaian kegiatan pengumpulan Data Sekunder, Rabu (11/04/2012) Unit Flora-Fauna Sub-Korwil 3/Psb terdiri dari 4 orang dan diketuai oleh Sertu Made Yoga melakukan pencarian data sekunder mengenai flora fauna yang ada wilayah di Kabupaten Kapuas Hulu dengan melakukan wawancara bersama Camat Badau. Dari hasil pembicaraan diperoleh beberapa keterangan mengenai taman nasional, potensi wisata, keberadaan orangutan dan adanya narasumber kunci bagi tim flora-fauna. <p style="text-align: justify;">Dijelaskan oleh Camat, bahwa Kabupaten Kapuas Hulu memiliki dua Taman Nasional, yaitu Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK) dan Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS). TNBK merupakan salah satu taman nasional di Kalimantan Barat yang berbatasan dengan Malaysia di daerah Serawak. <br /><br />Taman Nasional ini menyimpan banyak flora fauna yang jarang diketahui oleh masyarakat. Salah satu fauna yang endemik dari taman nasional tersebut yaitu Pongo Pygmaeus Pygmaeus (Orangutan) sedangkan floranya terdapat Anggrek, Kantung Semar dan pohon penghasil kayu dari Famili Dipterocarpaceae seperti Pohon Meranti.<br /><br />Sedangkan TNDS mempunyai banyak keragaman jenis ikan yang belum diketahui nama jenisnya. Baik TNBK maupun TNDS, merupakan Destinasi Wisata di Kalimantan Barat yang menjadi salah satu dari 7 tujuan wisata favorit di Kalimantan Barat. Selain kedua taman nasional tersebut, terdapat beberapa air terjun yang berpotensi menjadi objek wisata menarik, namun belum dikembangkan.<br /><br />Ketika ditanya mengenai keberadaan Orangutan, Camat Badau menyebutkan bahwa Dusun Tangit merupakan salah satu daerah yang diduga menjadi daerah penyeebaran Orangutan. Di dusun tersebut pernah dilakukan pemetaan mengenai potensi sumber daya keanekaragaman hayati oleh beberapa Non Government Organization (NGO). <br /><br />Diantara warga Desa Badau, ada beberapa yang menjadi rekan binaan NGO, diantaranya adalah Pak Nobelius yang diyakini merupakan key informan bagi Tim Flora Fauna. Tim berencana menemui beliau untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai objek penelitian. Menurut Drs. Salafuddin, selaku camat, pihak NGO sudah melakukan sosialisasi mengenai hewan-hewan dilindungi kepada masyarakat Badau, sehingga masyarakat tidak lagi memburu hewan-hewan tersebut. <strong>(phs)</strong></p>