Direktur PDAM Kabupaten Sintang, Susanti menyatakan hingga saat ini tercatat tingkat kebocoran air dari pipa distribusi ke pelanggan angka cukup tinggi, yakni sekitar 40,30 persen. <p style="text-align: justify;">"Tingginya angka kebocoran tersebut, karena faktor pipa distribusi yang sudah tua, dan mungkin karena pencurian air," kata Susanti saat di hubungi di Sintang, Selasa.<br /><br />Ia menjelaskan pihaknya akan melakukan razia-razia di kompleks pemukiman masyarakat atau kawasan pertokoan guna menekan tingkat kebocoran air tersebut.<br /><br />"Selain persoalan infrastruktur pipa jaringan yang sudah tua, juga ada kebocoran yang terjadi di pelanggan," ungkapnya.<br /><br />Dia mengatakan, beberapa pelanggan PDAM masih ada yang tidak meterannya, sehingga akan dicek jaringan ke masyarakat yang dahulu pernah menjadi pelanggan PDAM, tapi saat ini sudah tidak lagi berlangganan.<br /><br />Susanti menambahkan razia pelanggan dari rumah ke rumah itu akan dilakukan pada pelanggan pasif, yakni mereka yang tidak membayar rekening, karena memang secara administrasi masyarakat tersebut sudah tidak berlangganan lagi.<br /><br />"Sehingga untuk memastikan tingginya kebocoran air akibat pencurian, kami belum berani memastikannya, sehingga melalui razia nanti baru akan ketahuan apakah ada pencurian air atau tidak," ujarnya.<br /><br />Menurut dia penertiban pelanggan akan dilakukan pada daerah Tanjung Puri, Baning dan Sungai Durian, karena diduga kuat kebocoran air tertinggi di kawasan tersebut.<br /><br />"Akibat tingginya kebocoran air yang cukup tinggi itu, otomatis membuat pendapatan PDAM berkurang," katanya.<br /><br />Direktur PDAM Sintang mengimbau kepada masyarakat yang merasa menggunakan air PDAM, tetapi belum terdaftar sebagai pelanggan agar segera mendaftarkan diri sebagai pelanggan. (das/ant)</p>