Ulang Tahun IBI Ke 67 di Pendopo di Di Hadiri Wabup Sintang

oleh
oleh

SINTANG – Wakil Bupati Sintang Askiman menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Republik Indonesia yang ke 67 Tahun 2018 yang dilaksanakan oleh IBI Kabupaten Sintang di Pendopo Bupati Sintang pada Sabtu, 21 Juli 2018.

Dihadapan anggota Ikatan Bidan Indonesia Cabang Sintang, Wakil Bupati Sintang merasa senang karena saat masuk ke lokasi acara, para bidan terlihat senang, bahagia dan selalu senyum. “Ini modal awal yang baik supaya bidan terus memberikan pelayanan yang baik dan menyenangkan bagi masyarakat.

“Sintang ini luas sekali. Ada 14 kecamatan saja yang seharusnya ada 30 kecamatan. Kita juga memiliki data yakni kekurangan bidan di tengah masyarakat. Kita juga mengalami masalah dalam penempatan bidan. Sama sulit nya dengan maslaah penempatan guru. Karena masih menumpuk di perkotaan. Saya mengajak seluruh bidan untuk berkomitmen dan mengevaluasi diri terhadap tugas dan peranan bidan bagi masyarakat Sintang. Terima kasih kepada seluruh bidan yang sudah ikhlas mengabdikan bdiri di seluruh wilayah kabupaten Sintang” ajak Wakil Bupati Sintang.

“saat ini jangankan menjadi PNS, menjadi tenaga kontrak saja sudah susah saat ini bahkan ada moratorium oleh pemerintah pusat. Saya juga bangga ada bidan yang mau mengabdi dengan sistem magang. Sintang masih membutuhkan banyak tenaga kesehatan seperti bidan ini. Kami bersedia memperjuangkan nasib anggota bidan untuk diangkat menjadi PNS. Kalau ada celah untuk memperjuangkan itu, kami siap. Saya juga mengingatkan agar yang sudah tugas di polindes dan Pustu yang ada di kampung untuk tidak pindah ke kota, pindah antar kabupaten bahkan keluar Provinsi. Saya sepakat menutup rapat rapat perpindahan bidan di kampung ke kota tetapi kami membuka lebar peluang bidan yang ada dari kabupaten atau provinsi lain untuk pindah ke Sintang ini” terang Askiman.

“Saya senang dan bangga para bidan bisa membuat aneka makanan berbahan dasar pakis miding. Karena ternyata pakis miding sangat bermanfaat bagi kesehatan. Saya dulu saat kuliah di Pontianak dan tinggal di asrama Sintang. Di belakang asrama ada banyak pakis miding. Saat kiriman orangtua saya tidak lancar, pakis miding menjadi penyelamat saya. Ambil pakis miding di belakang asrama, cukup untuk menahan saat uang tidak ada. pakis miding ini memiliki filosofi yakni selalu merambat naik keatas. Artinya kita ini harus menjadi orang yang berkualitas untuk bisa naik keatas. Saya mendorong anggota bidan untuk terus menempa diri dan meningkatkan kualitas diri untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang baik” tambah Askiman.

Roslin Ketua Panitia Peringatan HUT IBI ke 67 Tahun 2018 menyampaikan bahwa tema peringatan tahun ini adalah bidan garda terdepan mengawal kesehatan maternal neonatal melalui germas dan pelayanan berkualitas.

“kami aka nisi kegiatan dengan seminar tentang ilmu kebidanan, bakti sosial, anjangsana dan tabur bunga ke makam sesepuh yang sudah meninggal dunia, lomba membuat aneka makanan sehat berbahan dasar pakis miding” terang Roslin

Memi Sukaesih Ketua Ikatan Bidan Indonesia Cabang Kabupaten Sintang menyampaikan ada 534 anggota IBI Sintang saat ini. Sebanyak 50 persen sudah menjadi pegawai negeri sipil dan 50 persen sisanya bekerja di sektor swasta bahkan masih ada yang menganggur.

“ada 90 persen bidan di Sintang sudah berpendingin minimal diploma kebidanan. Ada juga yang sudah D4 kebidanan dan sarjana kebidanan. Artinya SDM kebidanan terus meningkat di kabupaten Sintang. Kami selaku pengurus selalu mendorong agar bidan di Sintang terus meningkatkan kemampuan sampai ahli kebidanan. Saya juga selalu mengingatkan agar bidan di Sintang selalu mengingat kata bijak yakni jangan tanyakan apa yang negara berikan kepada bidan tetapi apa yang bisa bidan berikan kepada negara dan masyarakat. Maka kami ingin terus mengabdi dan mengadakan bakti sosial pemeriksaan kesehatan. Tahun lalu, kegiatan bakti sosial pemeriksaan kesehatan tersebut sudah terdaftar dalam MURI karena sudah memberikan pelayanan terbanyak di seluruh Indonesia. Kami juga selalu aktif dalam kegiatan yang dilaksanakan organisasi profesi dan organisasi kewanitaan” terang Memi Sukaesih

Ketua IBI Provinsi Ibu Uray Rosdiana membacakan sejarah dan perjalanan panjang IBI di Indonesia.
“Saat ini IBI sudah ada di 34 provinsi dan 534 kabupaten kota. IBI akan terus mematangkan organisasi dan pemantapan anggota untuk menghadapi berbagai tantangan. Undang undang kebidanan juga terus kami perjuangkan untuk disahkan sebagai UU kebidanan oleh DPR RI. Kami mengharapkan UU kebidanan bisa di sahkan pada tahun 2018 ini. Kami juga mengalami banyak masalah dalam pelaksanaan jaminan kesehatan nasional di lapangan. Supaya anggota IBI berkualitas. Kami mengharapkan agar seluruh bidan yang sudah mengabdi di tengah masyarakat bisa diangkat sebagai PNS. Mari kita jaga martabat profesi bidan dan organisasi serta tingkatkan kualitas sumber daya manusia para bidan” terang Uray Rosdiana. (HUM)