UPSUS SIWAB Jadi Andalan Upaya Peningkatan Populasi

oleh
oleh

Ketersediaan kebutuhan daging sapi di Melawi saat ini masih belum cukup. Pasalnya sering kali pasokan daging sapi harus mengambil dari kabupaten kota lainnya. Hal itu karena populasi sapi yang masih dianggap masih kurang. <p style="text-align: justify;">Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Melawi melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pupulasi sapi di Melawi tersebut, agar kebutuhan daging sapi di selalu terpenuhi., memang harus didukung ketersediaan sapi yang siap potong dengan jumlah populasi sapi yang cukup. <br /><br />Salah satuupayanya yakni dengan gencar-gencarnya melaksanakan Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (UPSUS SIWAB). Kegiatan itu dilaksanakan ke sejumlah desa yang memiliki peternakan sapi, terutama dari daerah-daerah yang banyak terdapat populasi sapi sesuai dengan kesiapan para peternak sapi. <br /><br />“Kita ingin mengupayakan supaya sapi-sapi indukan itu bunting, agar pupulasi kita bertambah. Kalau populasi bertambah, tentu produksi daging juga akan bertambah,” ungkap Kepala Bidang Peternakan, Nining Yulianti, Kamis (10/2).<br /><br />Menurut dia, untuk melakukan UPSUS SIWAB tersebut akan didukung oleh beberapa faktor, diantaranya persiapan dari induknya untuk bunting. Makanya para peternak diminta untuk memperhatikan kualitas pakan yang diberikan. <br /><br />“Peternak juga harus memperhatikan  sapi betina miliknya kapan dia birahi. Kalau sapi betina sudah birahi cepat memberikan laporan agar kami bisa melakukan Insemilasi buatan (IB) atau kawin suntik,” ujarnya.<br /><br />Lebih lanjut Nining mengatakan, untuk sapi yang mengalami gangguan reproduksi atau belum bunting-bunting, dari dokter hewan akan langsung melakukan pemeriksaan. Kalau memang terjadi gangguan  reproduksi akan dilakukan terapi.  <br /><br />“Untuk melakukan IB atau  kawin suntik, ditempat kami sekarang sudah tersedia  jenis sapi bali, sapi lemosin, dan sapi simental,”  ucapnya.<br /><br />Nining menyampaikan, di kabupaten Melawi, sudah ada lima inseminator yang siap untuk melakukan UPSUS SIWAB. Bahkan kegiatan ini tak hanya dilakukan di lingkungan ibu kota kabupaten, namun akan dilakukan di seluruh kecamatan, yang penting peternaknya siap. <br /><br />“Kalau dilingkungan kota, para pemilik sapi memang tidak mau rugi, bila mengetahui sapinya birahi langsung memberikan laporan untuk dilakukan kawin suntik. Hanya saja untuk didaerah pedalaman masih menggunakan kawin secara alami,” tuturnya.<br /><br />Menurut Nining, saat mereka melakukan kegiatan UPSUS SIWAB dilapangan, pihaknya juga menyarankan kepada peternak supaya meninggalkan sapi pejantan, setidaknya kalau ada sembilan sapi betina harus ditinggalkan satu sapi jantan untuk mengawini sapi betina. <br /><br />“Ini juga merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan populasi sapi, supaya indukan tetap bisa menghasilkan anak,” ujarnya.<br /><br />Berdasarkan data di Dinas Pertanian dan Perikanan Melawi pada tahun 2016, jumlah sapi di Melawi 10.331 ekor. Sapi betina yang produktif sebanyak 4.223 ekor. Sasaran untuk di IB atau kawin suntik sebanyak 2.119 ekor. <br /><br />“Setelah di IB diharapkan kebuntingan sebanyak 1377 ekor,” ucapnya.<br /><br />Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Melawi, Oslan Junaidi mengatakan, saat ini pihaknya memang sedang melakukan inventasir data , karena dirinya tidak mau melaksanakan program tanpa data. <br /><br />“Saya sendiri terkejut, seperti di Desa Tanjung Paoh Kecamatan Pinoh Utara saat kami melakukan UPSUS SIWAB disana, ternyata di desa tersebut ada 100 ekor lebih sapi,” ungkapnya.<br /><br />Dikatakan dia, setelah didapat data terbaru, masulah dimasukkan dalam program, tujuannya biar program yang akan dilaksanakan tepat sasaran. Apalagi dengan adanya program UPSUS SIWAB, pihaknya harus menyajikan data secara online, dan dilaporkan setiap hari ke Pusat. <br /><br />“Data diatas kertas memang sudah ada, hanya saja kita ingin tahu data riil dilapangan, makanya kita lakukan inventarisasi data dilapangan,” ujarnya.<br /><br />Selain itu kata dia, pihaknya juga sedang melakukan pembinaan  terhadap peternak, termasuk memantau kesehatan ternak sapi  dan peningkatan jumlah populasinya. Makanya pihaknya akan melakukan UPSUS SIWAB kesejumlah tempat yang ada sapi. (KN)</p>