Usaha Arsiyanti Berkembang Pesat Berkat PNPM

oleh
oleh

Usaha ekonomi yang dijalankan Arsiyanti, ibu berusia 49 tahun di Kecamatan Kuaro, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, berkembang pesat berkat pinjaman modal dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan. <p style="text-align: justify;">"Dulu barang-barang yang saya jual cuma sedikit. Sehari kadang laku, kadang tidak, penghasilan juga kecil. Bahkan saya sempat putus asa. Tapi, semenjak dapat pinjaman modal dari PNPM, usaha saya terus berkembang dan kini omzetnya rata-rata Rp300 juta per bulan," ujar Arsiyanti ketika ditemui di Kuaro, Kabupaten Paser, Kamis.<br /><br />Berbagai barang yang dijual oleh Arsiyanti adalah jenis perabot rumah tangga, seperti meja, kursi, peralatan dapur seperti panci, kompor, barang pecah belah, dan berbagai jenis perabot rumah tangga lain.<br /><br />Arsiyanti menuturkan tentang kisahnya sejak tujuh tahun lalu, ketika pertama kali mendapat pinjaman modal pengembangan usaha dari PNPM-MPd melalui Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Kuaro.<br /><br />Saat itu tahun 2008, ia mengeluhkan kepada rekannya tentang usahanya yang tidak berkembang karena minimnya modal untuk menambah barang dagangan.<br /><br />Dari hasil keluhan itu, temannya kemudian menyarankan untuk meminjam modal kepada UPK Kuaro yang mengelola dana dari PNPM-MPd.<br /><br />Awalnya dia mengaku ragu, karena sebelumnya dia pernah meminjam ke bank yang tidak mendapat persetujuan akibat tidak memiliki agunan. Tetapi dia mendengar dari PNPM tidak ada agunan, sehingga dia memberanikan diri.<br /><br />Sebagai syarat untuk mendapat pinjaman dari PNPM hanya dibutuhkan kelompok, sehingga saat itu sekitar pertengahan 2008 dia bersama teman-teman sesama pengusaha kecil membentuk kelompok yang diberi nama Kelompok Simpan Pinjam Perempuan (KSPP) Lancar Jaya.<br /><br />Saat itu, jumlah anggota kelompok yang dia dirikan bersama reka-rekannya kurang dari 10 orang. Sedangkan jumlah pinjaman yang diperoleh masing-masing hanya Rp1 juta per orang karena masih pemula.<br /><br />Kini, setelah UPK percaya dengan KSPP Lancar Jaya yang melakukan pengembalian rutin per bulan, maka UPK setempat berani memberikan pinjaman lebih banyak yang dinaikkan secara per lahan tiap tahun.<br /><br />Pada 2016 ini, katanya, kelompok yang dipimpinnya itu rata-rata memperoleh pinjaman sebesar Rp10 juta per orang. Sedangkan jumlah anggota KSPP Lancara Jaya sudah bertambah menjadi 24 orang, sehingga total pinjaman yang diperoleh kelompok ini senilai Rp250 juta.<br /><br />"Alhamdulillah, usaha saya semakin maju, sehingga selain saya bisa bisa mengembangkan usaha, jumlah toko perabotan saya juga bertambah menjadi tiga toko, ada yang di dalam pasar dan ada toko yang di pinggir jalan," katanya.<br /><br />Dia juga mengatakan ke-24 anggota kelompok yang semuanya perempuan itu usahanya bermacam-macam, seperti ada yang menjual barang elektronik, dagang kain, lampu, konter HP, bahkan ada yang untuk usaha perkebunan kelapa sawit. (das/ant)</p>