Usaha Galangan Kapal Ulin Terancam Punah

oleh
oleh

Usaha galangan atau pembuatan kapal ulin di Kecamatan Danau Sembuluh Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah terancam punah, karena semakin sulitnya mendapatkan bahan baku berupa kayu ulin, kata Camat Danau Sembuluh Juansyah. <p style="text-align: justify;">"Bahan baku kayu ulin untuk membuat kapal memang sulit didapat," kata Juansyah di Kuala Pembuang, Senin.<br /><br />Ia menegaskan selama ini pengembangan pembuatan kapal ulin memang terkendala pada pengadaan bahan baku, bahkan tidak jarang pengrajin kapal ulin harus memesan kayu ulin dari Kalimantan Barat.<br /><br />"Itu juga kalau ada, kalaupun ada kami harus menunggu datangnya bahan baku itu, maka proses pembuatan kapal pun menjadi lama, dan dapat memakan waktu hingga tahunan," katanya.<br /><br />Jika kondisi seperti ini terus berlarut, tanpa ada solusi, dikhawatirkan usaha yang sudah dikerjakan puluhan tahun secara turun-temurun ini akan tinggal kenangan, maka otomatis masyarakat pun terancam kehilangan sumber penghasilan.<br /><br />"Dulu jumlah pembuat kapal lumayan banyak, sekarang sudah jauh berkurang, karena ada juga yang berlaih profesi untuk berkebun," katanya.<br /><br />Ia mengatakan usaha pembuatan kapal kayu ulin yang dilakukan masyarakat Sembuluh, sebenarnya memiliki prospek cerah, terbukti dengan banyaknya pesanan yang datang, tak hanya dari wilayah Seruyan saja, bahkan peminatnya juga banyak berasal dari Pulau Jawa.<br /><br />"Kapal ulin buatan masyarakat Sembuluh ini sudah terkenal hingga ke Pulau Jawa, kapal ulin sudah terbukti tangguh mengarungi lautan Indonesia," katanya.<br /><br />Ia menambahkan selain terbatasnya bahan baku, usaha galangan kapal ulin juga terkendala masalah permodalan, jadi meskipun sudah ada sejak dulu, industri kapal rakyat tak pernah tumbuh menjadi lebih besar.<br /><br />Para pembuat kapal tidak jarang terpaksa merogoh koceknya tatkala harus menyelesaikan sebuah kapal pesanan, karena pelanggannya hanya membayar panjar pesanan setengah dari harga yang tetapkan, dan akan melunasinya seelah kapal selesai dibuat.<br /><br />"Oleh karena itu, kita berharap pemerintah daerah dapat turut serta mencarikan solusi agar para pembuat kapal ulin dapat terus bertahan, sehingga warisan pembuatan kapal yang dilakukan secara turun-temurun ini tidak sirna," katanya. (das/ant)</p>