Vaksin Kosong, Pemkab Tetap Lakukan Pencegahan Rabies

oleh
oleh

Wakil Bupati Sintang, Askiman mengatakan, penanganan pencegahan virus rabies pada binatang peliharaan anjing di Sintang saat ini terkendala masalah kekosongan vaksin. <p style="text-align: justify;">“kelangkaan vaksin tidak hanya tejadi di kabupaten Sintang, namun terjadi secara nasional,” demikian dikatakan Wakil Bupati Sintang, Askiman saat di temui di ruang kerjanya, Senin (27/06/2016) kemarin.<br /><br /><br />Kendati demikian, Askiman menegaskan, pemerintah daerah tetap akan melakukan penanganan semaksimal mungkin, dengan meminta dinas terkait, untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya rabies.<br /><br />"Dinas Kesehatan dan Pertanian, kita minta melakukan penyuluhan kepada warga tentang rabies. Mereka harus menjelaskan gejala anjing yang terinferksi rabies,"katanya.<br /><br />Selain itu, dalam waktu dekat kata Askiman, pihaknya akan melakukan pertemuan dengan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan, untuk menjadwalkan agenda pemusnahan anjing yang tertular rabies.<br /><br />"Kita akan musnahkan anjing di beberapa kecamatan yang sudah di tetapkan sabagai ring satu rabies,"katanya.<br /><br />Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintag, dr. Harsinto Linoh menjelaskan<br />Anjing yang terinfeksi rabies, mempunyai ciri-ciri yang sangat agresif, berliur, tidak berkeliaran di siang hari dan takut menghadap cahaya.<br /><br />“Sementara pada manusia yang terjangkit rabies ciri-cirinya yakni, seseorang tersebut mengalami demam tinggi, susah menelan, bisa mengalami kelumpuhan, hingga menyebabkan kematian,”terang Sinto.(Tim)</p>