Paduan Klenang Seni Musik Khas Dayak Pinoh mengalun di dalam Gereja GKE Petra Sintang dalam acara ibadah dan perayaan Natal Perkumpulan Keluarga Besar Dayak Pinoh Plus (Sentalau) pada Sabtu, 10 Januari 2015. <p>Wakil Bupati Sintang Drs. Ignasius Juan, MM menyambut perayaan natal bersama ini sebagai momen yang baik untuk membangun kebersamaan, yang pada waktu natal kemarin belum sempat saling mengunjungi.</p> <p>“Peranan Dayak Pinoh memang sangat besar di Kabupaten Sintang. Banyak sesepuh dan tokoh Dayak Pinoh yang sudah berperan sangat besar bagi Kabupaten Sintang” terang Wakil Bupati Sintang.</p> <p>Pdt. DR. Yuliono Efendi, M. Th dalam kotbahnya menyampaikan bahwa siapapun kita, apapun latarbelakang kita, baik pria, wanita, anak-anak dan dewasa harus berjumpa dengan Allah. Perjumpaan kita dengan Tuhan akan berdampak positif bagi kehidupan sehari-hari.</p> <p>Y. Supento Ketua Panitia menyampaikan perayaan Natal bersama ini untuk mempererat kekeluargaan dan silaturahmi masyarakat Dayak Pinoh yang ada di Kabupateb Sintang.</p> <p>Ramli Andoi Ketua Sentalau menjelaskan bahwa kebersamaan yang dijalankan warga Sentalau karena amanat para sesepuh Dayak Pinoh yang sudah dirintis sejak 30 tahun lalu.</p> <p>“Kebersamaan ini harus selalu dijaga dan dipelihara yang salah satunya melalui natal bersama ini” terang Ramli Andoi.</p> <p>Sesepuh Sentalau Drs. Darwis menjelaskan bahwa Sentalau didirikan pada tahun 1985 yang lalu karena melihat masyarakat Dayak Pinoh yang terpencar dan tidak saling kenal. Dulu anggotanya hanya 30 KK. Maka dibentuk perkumpulan sentalau yang saat ini anggotanya sudah mencapai 100 KK</p> <p>“Saya minta seluruh anggota untuk mampu beradaptasi dengan masyarakat sintang yang majemuk sambil terus menjaga kebersamaan sesama anggota” pinta Drs. Darwis</p> <p>SUMBER: RILIS HUMAS</p>
