Wagub: Desak Pemerintah Pusat Percepat Pembangunan Perbatasan

oleh
oleh

Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya meminta kepada pemerintah pusat untuk melakukan percepatan persiapan pembukaan perbatasan Indonesia, Aruk (Sambas) – Biawak (Sarawak, Malaysia). <p style="text-align: justify;">"Melalui Badan Pengelola Kawasan Perbatasan dan Kerja Sama kami sudah menyampaikan kepada bapak presiden agar segera terjadi percepatan di perbatasan Aruk-Biawak itu," kata Christiandy di Pontianak, Senin.<br /><br />Menurutnya, apa yang sudah menjadi kewajiban persiapan dari pemerintah daerah provinsi di Aruk itu sudah dilakukan.<br /><br />"Dari pihak Malaysia itu sudah siap, dan Kalbar juga sudah harus siap untuk bisa melayani," ungkapnya.<br /><br />Apalagi, kata dia, pembukaan perbatasan Aruk itu Kalbar yang selalu mendesak. "Mudah-mudahanlah infrastrukturnya dapat segera disiapkan juga," jelasnya.<br /><br />Kepala Badan Pengelola Kawasan Perbatasan dan Kerja Sama Provinsi Kalbar MH Munsin menyatakan, optimistis percepatan pembangunan jalan akses khususnya di perbatasan Aruk itu karena telah dianggarkan. "Itu sudah ada anggarannya untuk tahun ini, Dinas Pekerjaan Umum yang lebih tahu," ujarnya.<br /><br />Mantan Asisten III Bidang Administrasi Sekretariat Daerah Provinsi Kalbar itu mengatakan, selain fokus untuk pembukaan border Aruk, pemerintah provinsi Kalbar juga sedang berkonsentrasi untuk pembukaan border Badau, Jagoi Babang dan Jasa.<br /><br />"Untuk itu banyak urusan pusat di dalamnya khususnya untuk pembangunan jalan akses," kata Munsin.<br /><br />Sebelumnya, pembukaan border Aruk-Biawak di wilayah perbatasan Malaysia sudah dilakukan pada 1 Januari 2011 lalu.<br /><br />Bupati Sambas Burhanuddin Abdul Rasyid pada waktu itu mengatakan, untuk pembangunan jalan aksesnya sudah dilaksanakan tendernya pada Oktoiber 2010 lalu.<br /><br />"Panjang jalan yang sudah dibangun saat ini baru enam kilometer saja. Pembangunan jalan akses lanjutan diharapkan dapat mempercepat pembukaan border perbatasan Indonesia-Malaysia," katanya.<br /><br />Pemerintah Pusat untuk ruas jalan antara Sambas-Aruk tahun 2011 mengalokasikan sekitar Rp300 miliar untuk memperkuat fungsi jalan itu sepanjang 100 kilometer.<strong> (phs/Ant)</strong></p>