Wakil Gubernur Kalimantan Timur Mukmin Faisjal HP menyatakan, pihaknya segera lakukan koordinasi pembuatan hujan untuk Balikpapan dan daerah sekitarnya. <p style="text-align: justify;">"Segera saya komunikasikan dengan daerah lain sekitar Balikpapan," kata Mukmin, Kamis.<br /><br />Di Indonesia, kata dia, yang berkompeten membuat hujan buatan adalah Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), lembaga yang berada langsung di bawah presiden.<br /><br />Namun demikian, Wagub Mukmin Faisjal menambahkan, ada baiknya sebelum diputuskan untuk membuat hujan buatan, seluruh komponen masyarakat Balikpapan berdoa minta hujan. Bagi umat muslim segera melaksanakan salat istisqa, shalat minta hujan.<br /><br />Mukmin menyarankan untuk salat tobat. "Jadi doa semua dan salat tobat. Ini lebih baik karena semua Allah yang menentukan," katanya.<br /><br />Sebelumnya Pemkot Balikpapan menyatakan perlunya hujan buatan, terutama untuk mengisi kembali Waduk Manggar, sumber air baku untuk PDAM Balikpapan yang melayani 82 ribu rumah tangga atau lebih kurang 400 ribu jiwa, dua per tiga dari seluruh penduduk Balikpapan.<br /><br />Tanpa hujan dalam 2 bulan terakhir, air di Waduk Manggar diperhitungkan tinggal untuk 40 hari ke depan.<br /><br />Kilang Pertamina juga terancam operasionalnya karena ketinggian air di Waduk Wain tinggal 40 sentimeter.<br /><br />Dalam proses pembuatan bahan bakar minyak (BBM), kilang Pertamina Unit Pengolahan (UP) V yang berkapasitas 260 ribu barel minyak per hari memerlukan air bersih antara 400-600 meter kubik per hari untuk membersihkan minyak mentah dari garam-garam yang terlarut di dalamnya.<br /><br />"Untuk menambah cadangan air, kami mengaktifkan sumur-sumur dalam yang ada sambil menghemat pemakaian air," kata General Manager Pertamina UP V Muhammad Elman Salman Arif pada kesempatan terpisah.<br /><br />Menurut Elman, sejauh ini produksi kilang masih berjalan baik dengan adanya pengaturan tersebut walaupun harus serba ketat. <strong>(das/ant)</strong></p>
