Warga Merasa Terbebankan Subsidi Listrik 900 VA Dicabut

oleh
oleh

Beberapa kebijakan Pemerintah Pusat seperti mencabut Subsidi Listrik 900 VA, manaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan naiknya tariff penerbitan surat menyurat kendaraan bermotor membuat pengeluarnya perbulan menjadi bertambah. Banyak sekali keluhan yang terdengar dengan adanya kebijakan tersebut. <p style="text-align: justify;">Satu diantaranya, seorang warga Desa Paal Nanga Pinoh, Kamarudin. Ia merasa beban ekonomi dirinya ditahun 2017 semakin berat. Naiknya tariff listrik yang diberlakukan oleh pemerintah pusat dari 1 Januari 2017 memang sangat membebani masyarakat, terutama bagi warga yang menggunakan listrik  900 VA yang sebelumnya disubsidi oleh pemerintah.<br /> <br />“Saya menggunakan listrik 900 VA. Sebelum subsidi dicabut, tiap bulannya hanya Rp 50 ribu, tapi kalau sudah naik tentu tidak mungkin lagi Rp 50 ribu pemakaian saya sebulan,” ungkap Kamarudin kemarin.<br />Lebih lanjut Ia mengatakan, belum lagi dengan naiknya harga BBM dan naiknya tariff penerbitan surat kendaraan bermotor, tentu kondisi tersebut akan menambah beban ekonomi Kamarudin yang sekarang sebagai petugas Pekerja Harian Lepas (PHL) kebersihan yang tiap bulannya hanya mendapatkan gaji paling maksimal Rp 1 juta tersebut. “Kalau dihitung-hitung, naiknya tariff litrik, harga BBM dan tariff pembuatan surat kendaraan bermotor tersebut memang tidak berimbang dengan penghasilan saya,”  ujarnya.<br /><br />Itu, tambahnya, belum termasuk biaya pendidikan anaknya yang sekarang sudah duduk dibangku Kelas Empat Sekolah Dasar (SD). Walaupun biaya sekolah sudah gratis, namun masih banyak kebutuhan lain yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan anaknya yang tiap hari pergi kesekolah tersebut.<br /><br />Menurut Kamarudin, saat ini dirinya hanya bisa pasrah dengan kondisi yang semakin mempersulit ekonominya ditahun 2017 ini. Sungguhpun demikian, dia tetap berusaha untuk mencari sumber penghasilan tambahan, seperti ngojek dipasar setelah pulang kerja. “Saya tidak bisa menceritakan bagaimana kondisi ekonomi pada tahun 2017 ini. Apalagi pendapatan sehari hanya cukup untuk makan sehari, sehingga sulit untuk dapat lebih,”  ujarnya.<br /><br />Kamarudin berharap kepada pemerintah pusat supaya membuat kebijakan  tidak menyulitkan masyarakat. Namun buatlah kebijakan yang berpihak kepada masyarakat, bila perlu buat kebijakan yang bisa membantu mendorong ekonomi masyarakat, supaya masyarakat bisa sejahtera. (KN)</p>