Warga Minta Bank Buka Capem Disetiap Kecamatan

oleh
oleh

Setiap tahunnya pembangunan di Melawi semakin bertambah pesat. Seiring dengan pesatnya pembangunan tersebut, tentu perputaran uang di Melawi juga semakin bertambah. <p style="text-align: justify;">Terlebih disetiap kecamatan terdapat para investor yang berinvestasi. Perputaran yang ada tersebut, menjadi peluang bagi perbankan untuk membuka cabang pembantu di setiap kecamatan.<br /><br />Namun sayangnya, peluang tersebut belum diperhatikan pihak perbankan untuk membuka cabang pembantu disetiap kecamatan. Sehingga menyulit warga yang ingin menabung atau melakukan transaksi melalui perbankan.<br /><br />“Bank yang ada di kabupaten Melawi masih kurang jika dibandingkan dengan kebutuhan pelayanan bank. Sebab pelayanan perbaankan, hanya aada di beberaapa kecamatan aja, belum diseluruh kecamatan. Hal ini tentu perlu adanya penambahan unit-unit bank yang untuk melayani transaksi masyarakat di kecamatan-kecamatan di pealaman,” kata pelaku usaha mikro Melawi, Syahran, ditemui kemarin.<br /><br />Jika jumlah bank tetap dipertahankan, lanjutnya, dalam arti tidak ada penambahan unit, maka menjadi persoalan tersendiri bagi investor untuk menanam modal di daerah ini. Keberadaan jumlah bank ini menjadi pertimbang untuk invertor masuk ke daerah kecamatan di pedalaman Melawi ini. <br />&lt;br />“Kalau kabupaten ini mau lebih cepat berkembang, maka unit bank harus ditambah. Jumlah yang ada saat ini sangat kurang,” ujarnya.<br /><br />Kebutuhan lembaga perbankan ini sangat mutlak, kata Syahran, terutama pada saat pembangunan dilaksanakan. Misalnya ada pembangunan jalan pada suatu walayah, tentunya kontraktor akan melakukan transaksi dengan pemerintah daerah. Transaksi tersebut memerlukan lembaga keuangan.<br />Belum lagi, saat kontraktor membayar gaji pekerja, jelas ini memerlukan lembaga perbankan. Pekerja juga memerlukan lembaga keuangan untuk transaksi. <br /><br />“Kalau musim pembangunan insfrastruktur nanti, akan banyak terjadi transaksi di lembaga keuangan, namun jumlah perbankan saat ini akan kewalahan untuk melayani kebutuhan transaksi tersebut,” jelas Syahran.<br /><br />Begitu pula jika ada sebuah perusahaan yang akan menanamkan modal daerah ini, misalnya perusahaan sawit. Jelas dalam penggajian karyawan perkebunan ini perusahaan memerlukan lembaga keuangan untuk kelancaran dan keamanan dana mereka. <br /><br />“Dalam berinvastasi, pemodal memerlukan lembaga keuangan bisa melayani dalam cepat dan mudah. Orang pembisnis itu perlu cepat, tidak mau bertele,” ujarnya. (KN)</p>