Warga Perbatasan Di Kapuas Hulu Dambakan SPBU

oleh
oleh

Persoalan Bahan Bakar Minyak (BBM) saat ini menjadi keluhan warga di daerah perbatasan wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, pasalnya harga minyak jenis premium dan minyak tanah di perbatasan mencekik masyarakat. Untuk minyak tanah saja satu liternya seharga Rp.13.000/liternya, sementara untuk premium atau bensin seharga Rp. 9.000-10.000/liter. <p style="text-align: justify;">“Minyak yang digunakan masyarakat perbatasan inikan minyak asal Malaysia, seharusnya pemerintah memikirkan pendirian SPBU di daerah perbatasan ini, sehingg harga minya bisa dikontrol, dan masyarakat yang tidak mampu juga bisa menikmati minyak bersubsidi,” ujar Draman warga Badau, Senin (16/04/2013).</p> <p style="text-align: justify;">Hal senada juga dikatakan Yuni, bahwa selain pendirian SPBU, pihak terkait juga diminta melakukan pengawasan terhadap harga-harga kebutuhan masyarakat seperti minyak di daerah perbatasan. Jangan sampai kata Yuni, minyak Malaysia di jual dengan harga yang luar biasa di perbatasan, kasihan masyarakat yang tinggal didaerah pedalaman.</p> <p style="text-align: justify;">Diharapkan Pemerintah dapat mencarikan solusi dalam mengatasi mahalnya harga BBM di perbatasan. Paling tidak menurut Yuni, khusus di daerah perbatasan Pemerintah mendirikan SPBU, apalagi arus keluar masuk kendaraan nantinya akan semakin meningkat.</p> <p style="text-align: justify;">“Saya rasa SPBU ini juga salah satu kebutuhan masyarakat di daerah perbatasan, tidak mungkinkan Bangsa kita selalu tergantung dengan minyak Malaysia khususnya di daerah perbatasan ini, dan seharusnya pengawasan pihak terkait juga lebih diperketat, jangan sampai harga minyak tidak terkontrol,” tandasnya.<strong> (phs)</strong></p>