Masyarakat perbatasan merindukan sentuhan pembangunan yang dapat dirasakan langsung oleh warga setempat. Dengan dibentuknya Badan Pengelola Perbatasan di Sintang pada awal tahun 2013 memungkinkan semua pembangunan di kawasan perbatasan dapat terkoordinasi dengan baik. <p style="text-align: justify;">Tokoh Pemuda perbatasan Sintang Murjani, S.Sos mengatakan hingga saat pembangunan di kawasan perbatasan tidak menyentuh langsung kebutuhan masyarakat setempat, seperti infrastruktur dasar yang memang sangat di perlukan masyarakat setempat.<br /> <br />“Pembangunan daerah perbatasan ini harus melihat kebutuhan di tingkat bawah dahulu jangan kebutuhan tingkat elite saja, hadirnya badan perbatasan dirasakan percuma bila ego sektoral masih dominan di pemerintahan” Kata Murjani.<br /> <br />Kemiskinan di daerah perbatasan di eksploitasi untuk jualan pada pemerintah pusat, demi kepentingan orang orang tertentu saja, masyarakat perbatasan justru tidak merasakan efek pembangunan tersebut.<br /> <br />“ Ada pembangunan tugu di perbatasan yang menelan biaya milyaran rupiah, padahal banyak jalan dengan kubangan lumpur yang justru memerlukan perbaikan ini kan sangat mubazir.” Ujar Murjani.<br /> <br />Pemerintah diminta lebih bijaksana dalam memberikan prioritas pembangunan di daerah perbatasan dengan menempatkan skala prioritas jangan asal bangun saja. <strong>(ast)</strong></p>