Warga Sungai Bakah Ditipu Pria Mengatas Namakan Pejabat

oleh
oleh

Kening berkerut, dan tangan memegang kepala. Begitulah sikap Lutih. K, seorang warga Sungai Bakah saat berada di Polsek Nanga Pinoh, saat ingin melaporkan penipuan yang dialaminya, Senin (4/4). Ia ditipu seseorang yang mengatas namakan Asisten Setda Melawi. <p style="text-align: justify;">Lutih menceritakan kronologis penipuan yang dialaminya. Pada Senin (4/4), sekitar pukul 09 WIB, dirinya melayat ke Desa Manggala. Ketika sampai disana, tiba-tiba handpon (hp) nya berdering menandakan ada yang menelpon. Ketika dilihat ternyata nomor tak dikenal dengan nomor  081287288807.   <br /><br />Ketika diangkat terdengar suara pria yang sudah mengetahui namanya serta desanya. “Pria itu mengaku dirinya Asisten Setda Melawi, atas nama pak Suhardiman. Dalam pembicaraan itu, pelaku menanyakan apakah di desa saya ada ngerjakan proyek fisik, dan saya menjawab ada, jenisnya rabat beton,” ceritanya.<br /><br /><br />Setelah mendengar jawaban Lutih,  penipu tersebut menawarkan sebuah proyek di desanya dengan anggaran sebesar Rp. 500 juta. Namun dengan syarat Lutih menyetor terlebih dahulu sebanyak 1 persen, ke nomor rekening yang ditentukan penipu.<br /><br />“Kemudian dia (penipu, red) menawarkan proyek sebesar Rp. 500 juta dengan setoran di depan sebanyak 1 persen dari pagudana. Ia meminta setoran itu dikirim hari ini juga ke ke nomor rekening 7390-01-006487-531 Bank BRI Pontianak atas nama Andre Mulya Lucky Wijaya. Karena saya hitung 1 persen dari Rp. 500 juta itu sebanyak Rp. 3.500 ribu, maka lansung saya setorkan sekitar pukul 12.00 WIB,” terangnya.<br /><br />Sebelum mengirim ke rekening yang ditentukan penipu, Lutih sempat ingin mengecek, namun Ia menanyakan kepada pria yang mengatas namakan Suhardiman itu. “Saya sempat nelpon pria itu, untuk memastikan. Ia bilang masih rapat dengan Sekda di Kantor Bupati. Jadi dia minta uangnya dikirim dulu, makanya langsung saya kirim,” jelasnya. <br /><br />Namun, setelah mentranscfer uang itu ke penipu, Lutih menuju ke kantor Bupati  untuk memastikan. Setelah datang ke kantor Bupati, Ia bertemu Aisten Setda Melawi atas nama Suhardiman. <br /><br />“Saat saya Tanya pak suhardiman, dia begong, dan mengatakan tidak tau apa-apa serta tidak pernah menelponnya. Saya langsung berpikir bahwa saya telah ditipu,” katanya.<br /><br />Setelah itu, nomor yang menelpon Lutih tidak aktif lagi. Lutihpun menuju ke Polsek Nanga Pinoh yang berada di depan kantor Bupati dengan tujuan melaporkan penipuan yang dialaminya. <br /><br />Namun sesampainya disana, laporan itu tidak bisa ditindak lanjuti, karena tidak ada yang bisa mendeteksi keberadaan penipu itu. “Ya, kita berharap kejadian ini tidak terjadi kepada orang lain. Ini pelajaran bagi kita, agar jangan sampai tertipu lagi,” pungkasnya. (KN)</p>