Sebanyak 1.402 siswa dari total 63.408 siswa SMP/sederajat peserta Ujian Nasional Tahun Ajaran 2011/2012 di Kalimantan Barat dinyatakan tidak lulus. <p style="text-align: justify;"><br />"Namun secara persentase, terjadi kenaikan tingkat kelulusan dibanding tahun sebelumnya menjadi 97,79 persen," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar Alexius Akim di Pontianak, Jumat.<br /><br />Rinciannya, persentase kelulusan untuk SMP tahun 2010/2011 sebanyak 93,92 persen tahun ini menjadi 97,82 persen. Sedangkan Madrasah Tsanawiyah dari 94,2 persen naik menjadi 98,63 persen. Lalu, SMP terbuka tahun 2011/2012 menjadi 78,14 persen.<br /><br />Nilai rata-rata kelulusan untuk empat mata pelajaran yang diikutkan dalam ujian akhir yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA tercatat 27,97.<br /><br />Ia juga mengungkapkan, dibanding tahun lalu, untuk perolehan nilai tertinggi yakni 10 jumlahnya jauh meningkat. "Tahun lalu, yang dapat 10 hanya sedikit. Yang mendapat nilai 0 juga ada, tahun ini tidak," katanya.<br /><br />Di tingkat SMP, ada 126 siswa yang mendapat nilai 10 untuk mata pelajaran matematika. Di mata pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA, masing-masing tiga murid dan 11 murid mendapat nilai 10.<br /><br />Untuk jenjang Madrasah Tsanawiyah, ada 9 murid yang mendapat nilai 10. "Untuk mata pelajaran lainnya, tidak ada yang mendapat nilai tertinggi 10," ujar Akim.<br /><br />Kabupaten Sekadau tercatat sebagai daerah dengan prosentase kelulusan tertinggi se-Kalbar yakni 99,88 persen; terendah Kabupaten Ketapang 91,69 persen. Namun untuk nilai rata-rata, tertinggi di Kota Pontianak yakni 30,06 ; terendah Kabupaten Sambas 26,03 dari empat mata pelajaran yang diujikan.<br /><br />Ia mengakui, dengan hasil kali ini terjadi kenaikan yang cukup signifikan terhadap kualitas ujian nasional tingkat SMP/sederajat di Kalbar.<br /><br />"Tahun depan, sinergi setiap pihak terkait harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan agar hasilnya terus membaik," kata Akim.<strong>(phs/Ant)</strong></p>
