1.600 Warga Bengalon Korban Banjir Butuh Bantuan

oleh
oleh

Sebanyak 1.600 lebih warga korban banjir yang tersebar di empat desa Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, membutuhkan bantuan. <p style="text-align: justify;">Pantauan di lokasi di Sangatta, Selasa, banjir meluapnya sungai Bengalon setinggi dada orang dewasa yang terjadi sejak jumat pekan lalu, rumah-rumah terendam dan warganya mengaku butuh bantuan sembako.<br /><br />Menurut Intan, salah seorang warga RT 01 nomor 25 desa Sepaso Selatan, yang ditemui mengatakan, sudah tiga hari dapurnya terendam banjir.<br /><br />"Dapur sudah tiga hari terendam air dan dua kamar tidur juga masuk air jadinya tidur membuat ranjang bertingkat," kata Intan sambil menggendong anaknya.<br /><br />Ia mengatakan, selama banjir dia dan anak-anaknya belum pernah mendapat bantuan makanan dari pihak manapun.<br /><br />Dia juga mengatakan, meski banjir terus naik dirinya tidak mau meninggalkan rumahnya, karena barang-barangnya banyak, seperti tempat tidur, televisi dan alat dapur.<br /><br />"Saya takut juga di rumah karena buaya sering muncul di sekitar rumahnya, tetapi mau apalagi memangnya mau pindah kemana?," ujarnya, yang mengaku pagi melihat seekor buaya di pinggir dapurnya.<br /><br />Hal sama juga dikatakan Sairi 43 tahun warga RT 04 Sepaso Selatan, bahwa air masih naik, makanya mulai kemas-kemas barang.<br /><br />"Pakaian kami sudah dibungkus semua siap-siap kalau air naik kami mengungsi ke rumah tetangga yang lebih aman," kata Sairi ditemani ibunya Daniar 66 tahun.<br /><br />Menurut Sairi, sejak banjir terjadi lima hari lalu belum ada menerima bantuan makanan dan sembako dari perusahaan dan pemerintah.<br /><br />"Kami berharap agar ada bantuan makanan buat kami dan warga, karena banyak yang tidak keluar rumah selama banjir," ujarnya.<br /><br />Sekretaris Kecamatan Bengalon, Ernawati saat dikonfirmasi disela-sela meninjau warganya mengakui belum ada bantuan untuk warga yang terkena banjir.<br /><br />"Memang kami belum ada menerima bantuan untuk warga. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutim belum ada ke sini memberikan bantuan," ujarnya.<br /><br />Sejauh ini juga kami belum mendirikan posko atau dapur umum, namun sesuai arahan Wakil Bupati Ardiansyah Sulaiman, agar tetap memantau warga dan kondisi air dalam rangka untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat. (das/ant)</p>