10.303 Pengendara Terjaring Razia Sepanjang Operasi Simpatik

oleh
oleh

Sebanyak 10.303 pengendara kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat atau lebih terjaring razia sepanjang Operasi Simpatik Kapuas 2015, kata Direktur Lalu Lintas Polda Kalbar Kombes (Pol) Supriyadi. <p style="text-align: justify;"><br />"Kalau dibanding dengan hasil Operasi Simpatik Kapuas tahun sebelumnya, terjadi peningkatan pelanggaran lalu lintas, yakni sekitar 17,39 persen," kata Supriyadi saat dihubungi di Pontianak, Jumat.<br /><br />Ia menjelaskan Operasi Simpatik Kapuas tahun lalu tercatat sebanyak 8.777 pengendara kendaraan bermotor yang dilakukan penilangan, kemudian tahun 2015 sebanyak 10.303 pengendara yang diberikan sanksi tilang atau naik sebesar 17,39 persen, dari jumlah itu, diantaranya sebanyak 3.874 pengendara ditilang, dan 6.429 diberikan sanksi teguran.<br /><br />"Alhamdulillah sepanjang Operasi Simpatik Kapuas 2015, ada penurunan angka kecelakaan lalu lintas hingga sebesar 16,67 persen atau terjadi 35 kasus kecelakaan lalu lintas di tahun 2015, sementara tahun 2014 sebanyak 42 kasus," ungkapnya.<br /><br />Supriyadi menambahkan pelajar dan mahasiswa salah satu pelanggar lalu lintas yang cukup tinggi, yakni sekitar 360 pengendara. Tetapi yang paling dalam melakukan pelanggaran lalu lintas yakni karyawan sebanyak 1.382 orang.<br /><br />Menurut dia angka pelanggar lalu lintas untuk kategori pelajar dan mahasiswa naik dari tahun lalu, yakni dari 360 orang, kemudian naik di tahun 2015 menjadi sebanyak 583 orang.<br /><br />"Saya minta kepada para kasatlantas di jajaran Polda Kalbar untuk melaporkan dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten/kota dalam memberikan sosialisasi agar ke depannya terjadi penurunan angka pelanggaran lalu lintas dikalangan pelajar dan mahasiswa," ujarnya.<br /><br />Dirlantas Polda Kalbar menyatakan umumnya pelanggaran lalu lintas yang sering ditemui anggota lantas di lapangan, yakni para pengendara kendaraan bermotor tidak membawa surat menyurat, tidak menggunakan helm, dan kelengkapan kendaraan lainnya. Padahal penggunaan helm dan kelengkapan kendaraan itu penunjang keselamatan berkendaraan, tetapi masih banyak pengendara kendaraan bermotor yang tidak mematuhi aturan tersebut.<br /><br />Dalam kesempatan itu, Supriyadi menyatakan meskipun pelaksanaan Operasi Simpatik Kapuas sudah selesai. Pihaknya tetap akan melakukan razia secara rutin dalam rangka menekan angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas di Kalbar.<br /><br />"Operasi rutin yang di tingkatkan itu, tak hanya dilakukan di kota Pontianak, tetapi juga dilakukan oleh semua jajaran setingkat polres dan polsek," kata Supriyadi. (das/ant)</p>