Sedikitnya 10 hektar lahan pertanian warga Dusun Buluk Panjang Desa Pelaik Kecamatan Kayan Hilir diserang hama ulat bulu, Para petani menyatakan cemas penyebaran ulat bulu meluas hingga menjadi penyebab gagal panen. <p style="text-align: justify;">Warga kayan Hilir Franseda, mengatakan serangan hama ulat bulu sangat meresahkan para petani. Mereka khawatir karena serangan hama tersebut padi menjadi rusak dan gagal panen. “Sudah kita sampaikan pada pemerintah kabupaten saat pandangan fraksi-fraksi kemarin. Kita minta instansi terkait segera mengambil tindakan agar hama itu diberantas dan tidak meluas,” kata Franseda.<br /><br />Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan Sintang, Ir Arbudin M.Si, mengatakan pihaknya sudah mengambil langkah dengan cara menurunkan petugas ke lapangan disertai pemberian bantuan racun pembunuh hama ulat bulu. “Sudah kita kirim pengamat ke lapangan dan bantuan 4 dus pestisida. 1 dus berisi 24 kaleng pestisida,” Kata Arbudin kamis, (14/02/13).<br /><br />Berdasarkan pantauan pengamat di lapangan, sambung Arbudin, serangan hama ulat bulu terjadi karena pengaruh perubahan iklim dan merupakan siklus tahunan. Arbudin memastikan serangan hama tersebut tidak akan meluas dan berlangsung lama. “Dari ulat bulu, nanti dia akan jadi kepompong kemudian kupu-kupu. Setelah jadi kepompong dan kupu-kupu dia tidak akan mengganggu tanaman,” jelasnya.<br /><br />Ditambahkan Arbudin, serangan hama ulat bulu yang terjadi hanya bersifat spot-spot, tidak secara menyeluruh. Serangan itupun hanya terjadi pada satu kelompok tani. “Luas lahannya sekitar 10 hektar. Antisipasi kita agar tidak meluas sudah dilakukan. Stok pestisida kita juga cukup banyak “ Jelas Arbudin. <strong>(ast)</strong></p>