Sebanyak 103 peserta lulusan SMA dan yang sederajat di Provinsi Kalimantan Timur mengikuti tes seleksi penerimaan calon taruna perhubungan, agar bisa masuk di sekolah tinggi di sejumlah lokasi di Indonesia. <p style="text-align: justify;">"Pada tahap pendaftaran sebenarnya terdapat 109 peserta yang akan mengikuti tes, tetapi saat tes berlangsung hanya diikuti 103 orang, sehingga kami anggap yang enam orang tersebut mengundurkan diri," kata Ketua Panitia Seleksi Penerimaan Calon Taruna Perhubungan Provinsi Kaltim M Rijali di Samarinda, Selasa.<br /><br />Rijali yang juga Sekretaris Dinas Perhubungan Kaltim itu melanjutkan, tes awal yang digelar pada Selasa ini dilaksanakan di SMK Pelayaran Kalimantan di Samarinda.<br /><br />Mereka yang mengikuti seleksi ini jika dinyatakan lulus, masih akan mengikuti sejumlah tes lanjutan yang akan dilaksanakan pada 2-15 Juli.<br /><br />Tes pada tanggal tersebut meliputi tes kesehatan, kesamaptaan, psikotes, dan wawancara. Setelah semua tes yang dijalani lulus, kemudian mereka akan mengikuti perkuliahan di sejumlah sekolah tinggi yang tersebar di beberapa kota di Indonesia dengan jurusan sesuai pilihan masing-masing.<br /><br />Untuk perhubungan udara, mereka akan kuliah di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, kemudian perhubungan laut antara lain akan memperdalam ilmunya di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta.<br /><br />Selanjutnya untuk perhubungan darat dan perhubungan sungai, danau, maupun penyeberangan, antara lain akan kuliah di Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) di Bekasi, Tegal dan Pelembang.<br /><br />"Para peserta seleksi tersebut mengambil jurusan sesuai dengan keterampilan dan minat masing-masing. Mereka juga tidak ada ikatan dinas, sehingga Pemprov Kaltim tidak memberikan beasiswa khusus untuk program ini, tambah Rijali, yang didampingi Sekretaris Panitia Seleksi, Murjani.<br /><br />Ia menuturkan, dalam tes ini tidak ada kuota calon taruna yang dipatok, tetapi mengacu pada hasil tes. Apabila 103 peserta tersebut semuanya mendapat nilai minimal sama dengan standar yang ditentukan, maka semuanya dinyatakan lulus.<br /><br />"Kepanitiaan tes seleksi penerimaan calon taruna ini ada dua, yakni ada yang langsung dari pusat dan ada yang di daerah. Kami yang di daerah ini menjadi semacam fasilitator untuk kelancaran tes, sedangkan penentunya adalah dari pusat," kata Rijali. (das/ant)</p>