Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah akhirnya melakukan uji coba jembatan bajarum dilewati 12 truk berisi penuh muatan untuk memastikan kekuatan pascadilakukan perbaikan beberapa waktu lalu. <p style="text-align: justify;">Uji coba jembatan bajarum seharusnya ditargetkan 21 Januari 2013 namun materialnya terlambat dikirim dari Semarang karena tinggginya gelombang laut, kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Leonard S Ampung di Palangka Raya.<br /><br />"Uji coba itu langsung dipantau Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang, untuk menentukan apakan jembatan tersebut memang sudah layak dan kuat untuk dilalui kendaraan. Kita tunggu intruksi pak Gubernur lah," tambah Leonard Tim dari balai besar Kemeterian Umum PU sudah mempersiapkan pelaksanaan uji coba tersebut. Selama uji coba dilakukan jembatan Bajarum akan ditutup untuk umum, hanya kendaraan yang digunakan uji coba yang boleh berada di lokasi jembatan.<br /><br />Dia mengatakan, perbaikan jembatan bajarum mendapat pengawasan penuh dari Kementerian PU, sedangkan dana perbaikannya mendapat bantuan dari perusahaan pemilik tongkang penabraknya dibantu perusahaan pemilik barang yang diangkut tongkang tersebut.<br /><br />"Instruksi pak Gubernur itu perbaikannya jangan terlalu lama dan memberikan pelayanan ataupun kapal ferry gratis kepada masyarakat yang ingin menyeberang sungai. Ini sudah kami upayakan dipercepat pengerjaannya dan tetap memperhatikan kualitasnya," kata Leonard.<br /><br />Berdasarkan catatan Dinas PU Kalteng pasca tertabrak tongkang pada 21 Desember 2013, terjadi pergeseran peletakan rangka baja bentang 60 sekitar 8 centi meter (cm) dan kondisi angkur bengkok.<br /><br />Pier 2 bagian yang tertabrak peletakan rangka baja bentang 100 sisi kiri bergeser 10 cm, terjadi retakan dan pecahnya back wall yang terhimpit kedua rangka akibat tumbukan sangat keras dan terjadi getaran.<br /><br />"Mari sama-sama berdoa agar ujicoba tersebut berjalan dengan lancar, dan harapannya tidak terulang kembali tongkang menabrak jembatan bajarum. Ini bukan sekedar masalah biaya, tapi masyarakat menjadi kesulitan untuk beraktivitas," demikian Leonard. <strong>(das/ant)</strong></p>
